Dengan normal charging 5 jam dan dengan metode yang paling cepat, fast charging pun masih membutuhkan waktu 1 jam.
Nah, kecepatan ‘mengisi’ baterai jadi kelebihan metode swap battery. Motor listrik dengan swapable battery lebih dikhususkan untuk low range distance karena kapasitasnya lebih kecil.
Dimensi yang lebih kecil dan bobot lebih ringan, membuatnya mudah untuk dibawa atau diangkat. Mengganti baterai yang sudah habis pun jadi lebih mudah dan cepat.
“Dengan tipe swap, konsumen tidak perlu menunggu lama untuk melakukan charging karena cukup mengganti di swap battery station,” ujar Anton Widiantoro, Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Nah kekurangan dari metode swap battery, selain ada batasan jarak tempuh dan performa, kondisi baterai yang ditukar tidak dapat dipastikan kondisinya.
Hal ini karena baterai tersebut bukan milik sendiri dan sepanjang siklusnya akan ditukar.
Tentu pengguna tidak akan tahu kondisi dan perlakukan orang lain saat menggunakan baterai tersebut.
Bisa saja baterai yang digunakan di awal kualitasnya lebih bagus, tetapi begitu ditukar di stasiun penukaran malah dapat yang kondisinya kurang baik akibat perawatan yang buruk.