Otomotifnet.com - Terjadi aksi Polisi tembak sesama Polisi di Lampung Tengah, Lampung.
Di balik peristiwa maut itu, ada sosok yang tegar demi selamatkan nyawa suami.
Yakni Eti, Istri Aipda Karnain (41) yang sigap nyetir mobil membawa suaminya ke rumah sakit.
Tapi takdir berkata lain, nyawa Aipda Karnain tetap tak terselamatkan setelah ditembak rekannya sesama Polisi, Aipda Rudi Suryanto (39).
"Saya cuma lihat Ibu Eti nyetir mobil dan membawa korban ke rumah sakit," kata Mahmuda, tetangga korban saat ditanya mengenai peristiwa penembakan sesama polisi.
Mahmuda langsung berlari keluar rumah begitu mendengar suara letusan dan teriakan minta tolong dari arah rumah korban.
"Saya dengar ada teriakan minta tolong dari rumah Pak Karnain," kata Mahmuda.
Tapi dia tak melihat siapa pelakunya.
Mahmuda hanya lihat istri korban sedang menyetir mobil membawa sang suami ke rumah sakit.
Diketahui, aksi penembakan terjadi di rumah korban Lingkungan V, RT 02, Bandar Jaya Barat, Terbanggi Besar, Lampung Tengah.
Tepatnya sekitar pukul 20:30 WIB, (4/9/22).
Hal senada disampaikan Wayan Sueden (59) yang juga tetangga korban.
"Saya lagi sembahyang, terdengar suara letusan dan ada teriakan minta tolong," kata Wayan saat dihubungi, (5/9/22).
Wayan mengaku tidak melihat peristiwa penembakan tersebut, namun ketika dia melihat ke lokasi, posisi korban terduduk di lantai.
"Pak Karnain lalu dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil oleh istrinya," kata Wayan.
Setelah beberapa jam, akhirnya pelaku ditangkap yakni Aipda Rudi Suryanto yang juga tetangga korban.
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menjelaskan kronologinya.
Penuturan Doffie, penembakan terjadi saat pelaku mendatangi rumah korban.
Saat itu Aipda Rudi Suryanto sudah menodongkan pistol dan langsung menembak dada kiri Aipda Ahmad Karnain hingga tembus punggung belakang.
Aipda Karnain sempat berlari masuk rumah dan hendak mengambil pistol miliknya yang berada di dalam kamar.
Sebelum sampai kamarnya, Aipda Karnain sudah roboh bersimbah darah.
"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya, sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," ujar Doffie, (5/9/22).
Lanjut Doffie, mengenai motif penembakan karena pelaku sakit hati ke korban.
Doffie mengungkapkan, sakit hati yang mengakibatkan Aipda Rudi Suryanto nekat menembak Aipda Karnain karena pelaku sering diintimidasi dan aibnya dibuka ke publik oleh korban
"Pelaku melihat di group whatsapp bahwa korban telah membeberkan informasi, bahwa istri pelaku belum membayar arisan online," kata Doffie.
Kapolres menceritakan, saat pelaku melaksanakan piket SPK, istri menelepon dan mengatakan sedang sakit.
Sehingga pelaku izin untuk kembali ke rumah.
"Rumah pelaku tidak berjauhan dengan rumah korban," kata Kapolres.
Kapolres mengatakan, saat perjalanan pulang, pelaku teringat akan perlakuan korban terhadapnya.
"Saat pelaku melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras rumahnya," terang Doffie.
Ketika pelaku sampai di depan pagar rumah korban, lantas korban menghampiri pelaku.
Kemudian pelaku melakukan penembakan sebanyak satu kali ke bagian dada sebelah kiri korban.
"Saat berada di rumah korban, pelaku masih berpakaian dinas lengkap serta membawa senjata api," ungkap Kapolres.
Kapolres mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku, saat melakukan penembakan seorang diri, dan diketahui oleh beberapa saksi yang berada di sekitar rumah korban.
"Saksi yang melihat membawa korban menuju rumah sakit Harapan Bunda Gunung Sugih, sementara pelaku melarikan diri," katanya.
"Setibanya di Rumah Sakit, korban sudah tidak bernyawa," kata dia.
Tak butuh waktu lama, pelaku langsung ditangkap Provost di rumahnya di Kampung Karang Endah, Terbanggi Besar, Lampung Tengah, pukul 02:15 WIB, (5/9/22).