Terkait peristiwa ini, Iptu Markus Foes selaku Kasatreskrim Polres Sabu Riajua sudah menlakukan penyelidikan.
Dari penyelidikan yang sudah dilakukan, polisi menemukan kalau bensin campur air ini berasal dari tangki nomor 4 yang seharusnya berisi Pertamax.
Berdasarkan pengakuan pengelola SPBU, tangki nomor 4 kebetulan sudah lama tidak digunakan.
Sementara tangki lain yang berisi Pertalite, Solar dan BBM jenis lainnya tidak tercampur air.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, bensin campur air yang ada di tangki 4 ternyata sudah ada sejak peristiwa Badai Seroja yang menyebabkan pompa rusak.
"Baru digunakan lagi semenjak Badai Seroja, waktu badai terjadi pompanya sempat rusak dan ada kemungkinan airnya masuk ke tangki," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/09/2022).
Menurutnya tidak ada unsur kesengajaan dan sabotase dari pihak pengelola SPBU, alias kejadian ini murni kelalaian.
Atas kejadian itu, pengelola SPBU siap bertanggung jawab dan akan memperbaiki tangki penampung BBM yang terendam air.
Baca Juga: Harga Pertamax Eceran Ngalahin Pertamax Turbo di SPBU, Seliter Rp 17 Ribu