Banyak Kasus Mobil Turun Mesin Karena Tidak Perhatikan Hal Ini

Andhika Arthawijaya - Rabu, 14 September 2022 | 22:35 WIB

Ilustrasi mobil turun mesin gara-gara sering telat ganti oli (Andhika Arthawijaya - )

Dengan kata lain, bisa saja seiring pemakaian kendaraan, kemampuan additive di dalam oli tersebut mulai menurun, sehingga lama kelamaan muncul lah sludge ini.

Makanya pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan Jepang ini menyarankan untuk melakukan penggantian oli tepat waktu.

“Tapi kalau mobilnya sering terjebak macet, ada baiknya ganti oli lebih cepat dari anjuran pabrik,” sarannya.

Misalnya anjuran pabrik setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali (mana yang dicapai lebih dulu), maka sebaiknya ganti di 7.000 km.

Baca Juga: Mobil Capek Sebaiknya Lakukan Treatment Ini Agar Terhindar Dari Sludge

Istimewa
Ganti oli mesin secara rutin dan tepat waktu, agar performa mesin selalu terjaga baik.

“Paling aman penggantian oli berdasarkan waktu beroperasinya mesin alias engine hour,” ujar Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) di Pulogadung, Jakarta Timur.

“Kalau dari literatur yang pernah saya baca, bagusnya penggantian oli mesin kalau berdasarkan engine hour sekitar 200 jam,” tuturnya.

Nah, mengacu dari situ, ia coba melakukan eksperimen berdasarkan lama beroperasinya mesin.

“Saya pernah pasang hour meter di mesin Suzuki Wagon R. Hasilnya, dengan rute mix jalanan biasa plus tol dari Pulogadung – Serpong, 200 jam mesin beroperasi ditempuh sampai 7.500 km,” tutur Wandi, sapaan akrabnya.