Dengan volume Pertalite yang sama, jika saat energi densitas yang didapat tinggi maka tenaga yang dihasilkan saat dibakar akan lebih besar.
Begitu juga sebaliknya kalau energi densitas yang didapat rendah.
Lebih mudahnya, Tri membeberkan analogi dari perbedaan densitas energi di bawah ini.
Sesuai spesifikasi nilai densitas energi Pertalite memiliki rentang angka 715 kg/m3 - 770 kg/m3.
Terdapat perbedaan densitas energi sebesar 7,14 persen.
Saat energi densitas tertinggi didapatkan (770 kg/m3), anggaplah 10 liter Pertalite bisa mencapai jarak 150 km.
Ketika energi densitas yang didapat paling rendah (715 kg/m3), 10 liter Pertalite hanya bisa mencapai 139,3 km saja.
"Sama-sama 10 liter, tapi karena densitas energinya rendah untuk menyeimbangkan performa yang setara butuh volume pembakaran yang lebih banyak, makanya lebih boros," jelas Tri.
Baca Juga: Rezeki Vivo Ngalir Deras, Konsumen Rela Antri Panjang Demi Revvo 89, Ini Alasannya