Meski kuota telah ditambah, lanjut Erika, perlu sosialisasi mengenai distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran.
"Mereka yang memang mampu agar menggunakan BBM nonsubsidi, karena penggunaan BBM yang tepat pada kendaraan menjadi hal yang penting pula dan membuat kinerja mesin mobil lebih baik," terangnya.
"Selain itu, yang terpenting subsidi ini diberikan kepada yang berhak," jelas Erika.
Sementara itu, Sekretaris PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Irto Ginting mengatakan, sebagai badan usaha yang mendistribusikan BBM bersubsidi, PPN menyambut baik kebijakan penambahan kuota tersebut.
"Hal ini menjadi berita baik bagi masyarakat, sebab mereka tidak perlu khawatir ketersediaan Pertalite dan Solar," sebut Irto.
"Ke depannya penambahan ini diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun," ungkap Irto.
Sebagai info, per 30 September 2022, realisasi Solar bersubsidi sudah mencapai 85,81 persen atau sebesar 12,96 juta KL dari kuota seharusnya 15,10 juta KL.
Sedangkan Pertalite, terdistribusi 95,32 persen atau sebesar 21,97 juta KL dari kuota seharusnya 23,05 juta KL.
Baca Juga: Kuota Pertalite dan Solar Diambang Jebol, Hanya Ada Dua Opsi Agar Selamat