Otomotifnet.com - Tilang manual dihapus dan diganti E-Tilang, polisi curhat begini.
Sayangnya setelah kebijakan itu berlaku, nyatanya pelanggaran lalu lintas disebut makin meningkat.
Hal ini seperti dirasakan oleh Kanit Lantas Polsek Pasar Rebo, AKP Gede Oka Sukamto.
"Justru (pelanggaran) semakin meningkat, ditegur dan diimbau tidak ada pengaruhnya, malah seperti sengaja melakukan pelanggaran," kata AKP Gede Oka Sukamto (4/11/2022).
Menurutnya, ETLE mobile maupun statis yang saat ini masih belum tersedia di wilayah Pasar Rebo juga menjadi penyebab pelanggaran kerap terjadi.
"Belum semua wilayah tersentuh ETLE, sementara tilang manual yang harusnya bisa menekan angka pelanggaran lalu lintas saat ini justru dihentikan, berakibat masyarakat yang memang kebiasaannya melanggar bisa dengan leluasa berkeliaran meledek petugas," tuturnya.
Gede menjelaskan, dirinya sudah tak bisa berbuat banyak setelah penindakan tilang manual dihapus.
"Mereka tahu kalau petugas tidak boleh melakukan penilangan secara manual, kalau pagi hari sangat miris petugas sudah tidak ada wibawanya lagi buat mereka. Silahkan meliput di wilayah saya saat jam berangkat kerja, melawan arus, menerobos lampu merah, dan tidak pakai helm banyak sekali," keluhnya.
Bahkan lanjut Gede, selama penindakan tilang manual dihilangkan angka kecelakaan juga meningkat.
"Kecelakaan pun pastinya tidak bisa dihindari karena masyarakat tidak tertib dan disiplin berlalu lintas. Di hari pertama tilang manual dihentikan di samping pos saya pelanggar lalu lintas seenaknya melawan arus akhirnya ditabrak kendaraan besar dari arah berlawanan sampai si pelanggar masuk IGD rumah sakit Pasar Rebo," ungkapnya.
Untuk itu, ia berharap agar para petinggi Polri bisa membahas lebih lanjut aturan terkait tilang manual.
"Mudah-mudahan para petinggi Polri bisa menemukan solusi yang terbaik untuk menciptakan lalu lintas yang tertib, disiplin dan mengembalikan wibawa petugas di lapangan," tutupnya.
Baca Juga: Tilang Elektronik Bak Jebakan, Diam-diam Rekam Pelanggar Tiap Hari Segini Banyak