"Jika di transmisi CVT Honda generasi sebelumnya, laju mobil saat pedal gas diinjak dalam terasa linear tidak terasa ada step perpindahan gigi," terang Poychat.
Pembentukan rasio gigi yang menciptakan step perpindahan gigi ini juga diklaim membuat mesin bisa mencapai peak power yang lebih optimal dalam setiap rentang percepatan.
Begitu juga ketika mobil melakukan deselerasi saat pengereman.
Selain step perpindahan gigi naik dirasakan, juga step perpindahan gigi turun tercipta dari rasio gigi yang dibentuk.
"Saat deselerasi, ada rasa downshift yang menghasilkan efek engine brake," jelas Poychat.
"Ini memberikan performa deselerasi lebih baik dalam energi pengereman serta menjaga respon untuk berakselerasi kembali yang lebih baik," paparnya.
Baca Juga: Gendong Mesin 1.500 Cc, Boleh Enggak Honda WR-V Minum Pertalite?