"Jadi kapasitas baterainya selalu berubah untuk bisa dipastikan optimal atau tidak untuk mode EV," sambungnya.
Menurut Mizuma, jika mobil lebih sering berakselerasi pengisian daya baterai jadi terbatas.
Sebab energi mesin dan listrik akan bekerja bersamaan mengoptimalkan performa mobil untuk akselerasi.
Begitu juga saat melaju pelan, mode EV bisa aktif tapi akan tetap bergantian dengan mesin.
"Berapa lama stop saat macet, energi dari baterai terus terkuras dan jika menyentuh kapasitas 40 persen ke bawah otomatis mesin menyala kembali," jelas Mizuma.
"Jadi berapa patokan jarak mode EV bergantung kondisi pemakaiannya," simpulnya.
Baca Juga: Gendong Transmisi CVT, Ini Pilihan Mode Berkendara Toyota Kijang Innova Zenix