"Di transmisi kan tidak ada pengotoran, maksudnya tidak ada sisa pembakaran, tidak ada air pendingin yang kemungkinan bocor ke situ. Jadi otomatis aditif lain yang sifatnya mencegah oksidasi sangat kecil, dia lebih fokus ke aditif yang mengurangi gesekan atau keausan," kata Yus.
Sebaliknya, oli mesin lebih banyak mengandung aditif karena tugasnya lebih berat, yakni sebagai pelumas, pembersih, dan juga pendingin mesin.
"Jadi otomatis kalau kita pakai oli mesin ke transmisi matik tidak bisa. Satu oli mesin lebih kental, dua di transmisi matik kan banyak katup yang mengatur distribusi pelumas di dalamnya,"
"Kalau olinya kental, otomatis jadi susah lewat. Sehingga nanti dikhawatirkan ada titik-titik yang kekurangan pelumas," tutupnya.
Baca Juga: Salah Takar Oli Mesin Mobil Bisa Fatal, Bisa Lemot Hingga Mudah Panas