Otomotifnet.com - Kuota Petalite untuk tahun 2023 sudah ditentukan sebanyak 32,56 juta kiloliter.
Hal ini disampaikan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Sedangkan Solar yang merupakan Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT), kuota untuk tahun ini sebesar 17 juta KL.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan, kuota yang disediakan tahun ini untuk kategori JBKP naik dibandingkan tahun lalu.
"JBKP kuotanya mengalami peningkatan kurang lebih 2,6 juta KL. Hal ini didasari tren konsumsi bulanan BBM Tahun 2022 yang sudah mendekati normal setelah mengalami penurunan saat pandemi," ucap Erika, disitat dari situs resmi Kementerian ESDM (10/1/2023).
Erika mengatakan, perhitungan kuota masih mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, yang belum ditetapkan soal rincian konsumen pengguna dan titik serah untuk Pertalite.
BPH Migas juga masih dalam tahap pengusulan revisi Perpres bersama para pemangku kepentingan.
Tujuannya agar Pertalite dan Solar bisa disitribusikan tepat sasaran. Peningkatan pengendalian penyaluran juga dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Seperti pendaftaran konsumen pengguna di situs resmi subsidi tepat atau melalui aplikasi MyPertamina.
"Hal ini sesuai ketentuan dalam perpres 191/2014 bahwa pendistribusian JBT dan JBKP dilakukan secara tertutup. Nantinya hanya konsumen yang terdaftar yang dapat dilayani untuk memperoleh JBT dan JBKP," kata Erika.
Seperti diketahui, untuk pembelian Solar Pertamina sudah melakukan uji coba pembatasan dengan cara menerapkan sistem QR Code bagi yang sudah mendaftar pada beberapa wilayah Indonesia.
Bila ada masyarakat yang membeli tanpa QR Code, maka akan dibatasi dengan jumlah maksimal hanya 20 liter per harinya.
Baca Juga: Deg-degan, Kriteria Mobil dan Motor Dilarang Beli Pertalite Diterima Menteri ESDM