Grand Filano Nanti Dulu, Ini Hasil Tes Perdana Saudaranya, Yamaha FreeGo 125 Connected

Antonius Yuliyanto - Kamis, 19 Januari 2023 | 10:52 WIB

First ride Yamaha Freego 125 Connected (Antonius Yuliyanto - )

Bagaimana dengan handling? Tentu saja ringan karena bobotnya hanya 101 kg (standar), sedang yang S 102 kg.

Untuk bermanuver enggak sulit, masih lincah walaupun tentu khas skutik dengan ban berprofil gendut.

Bannya pakai ukuran 100/90-12 dan 110/90-12, selain membuat tampilan terlihat padat dan montok, efeknya adalah ketika membelok jadi terasa mantap.

Aant/otomotifnet.com
Jok Yamaha FreeGo 125 Connected busa dan kulitnya kaku, tapi diduduki cukup empuk

Namun, ketika menggerakkan setang memang tak seringan skutik yang pakai ban ramping.

Seperti apa karakter suspensinya? Ternyata baik depan maupun belakang terasa empuk!

Pastinya bikin nyaman ketika dikendarai dan melewati jalan tak rata. Asyiknya lagi, sama sekali belum merasakan gejala bottoming atau mentok.

Entah memang aman, atau karena masih terlalu santai jalanannya.

Aant/otomotifnet.com
Dek Yamaha FreeGo 125 Connected, ada bagian yang bisa buat kaki hampir selonjoran

Oiya joknya kendati ketika pertama kali diduduki kesannya keras, namun saat dipakai jalan justru terasa empuk.

Cuma memang pengetesannya baru sesaat, hanya sekitar 8,5 km, jadi belum merasakan apakah untuk perjalanan lama terasa pedas atau tidak. Tentu nanti akan dites saat sesi test ride.

PERFORMA

Mesin yang diandalkan FreeGo 125 Connected sama persis dengan model sebelumnya, tetap dapur pacu 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara, yang basisnya dari Mio M3.

Bedanya tentu FreeGo pakai SMG (Smart Motor Generator), makanya staternya senyap.

Aant/otomotifnet.com
Mesin yang diusung Yamaha FreeGo 125 Connected sama dengan versi sebelumnya

Mesin berkapasitas 124,8 cc dengan rasio kompresi hanya 9,5:1, sehingga sangat aman jika dikasih Pertalite, punya tenaga maksimal tak begitu besar, hanya 9,4 dk di putaran mesin 8.000 rpm dan torsi 9,5 Nm di 5.500 rpm.

Karakternya tarikan awalnya ternyata kalem, bertenaga tapi bukan yang ngagetin, cocok buat dipakai ibu-ibu.

Begitu juga ketika ketemu tanjakan, saat gas dientak naiknya pun kalem perlahan, untung bukan yang ngeden tertahan, jadi dipakai menyalip enggak bikin risau.

Nah berapa top speed yang bisa diraih, dan seberapa cepat catatan waktunya ketika diukur akselerasinya? Tunggu di sesi test ride ya.

Data spesifikasi:
Tipe Mesin: Air Cooled 4-Stroke, SOHC 2 valves
Susunan Silinder: Single Cylinder
Diameter x Langkah: 52,4 x 57,9 mm
Perbandingan Kompresi: 9,5:1
Volume Silinder: 124,8 cc
Daya Maksimum: 9,4 dk (7 kW) @ 8.000 rpm
Torsi Maksimum: 9,5 Nm @ 5.500 rpm
Sistem Starter: Electric Starter
Sistem Pelumasan: Wet Sump
Kapasitas Oli Mesin: Total = 0,84 L ; Berkala = 0,80 L
Sistem Bahan Bakar: Fuel Injection
Tipe Kopling: Dry, Centrifugal Automatic
Tipe Transmisi: V-belt Automatic
P x L x T: 1.905 x 690 x 1.115 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.275 mm
Tinggi Tempat Duduk: 780 mm
Berat Isi: 101 Kg (FreeGo 125), 102 kg (FreeGo 125 Connected)
Kapasitas Tangki Bensin: 4,2 L
Jarak terendah: 135 mm
Tipe Rangka: Underbone
Suspensi Depan: Telescopic Fork
Suspensi Belakang: Unit Swing
Ban Depan: 100/90-12M/C 59J - Tubeless
Ban Belakang: 110/90-12M/C 64L - Tubeless
Rem Depan: Disc Brake
Rem Belakang : Drum Brake
Sistem Pengapian: TCI / Transistor
Battery: YTZ4V, GTZ4V, NTZ4V (FreeGo 125), YTZ6V (FreeGo 125 Connected)
Tipe Busi: NGK CR6HSA