Otomotifnet.com – Mobil diesel keluaran terbaru yang beredar di Indonesia kini sudah mengusung regulasi Euro 4, menggantikan spek Euro 2 yang sebelumnya berlaku.
Produk mobil diesel yang sudah spek Euro 4 contohnya kayak Toyota Fortuner diesel, Mitsubishi Pajero Sport, bahkan line up kendaraan komersial.
Sekadar info, perbedaan spesifikasi Euro 4 ini dengan yang sebelumnya (Euro 2) terletak pada kadar emisi gas buang yang dihasilkan mesinnya lewat knalpot.
Untuk Euro 2 mesin diesel punya batasan karbon monoksida (CO) sebesar 1,00 g/km, hidrokarbon (HC) dan nitrogen oksida (NOx) : 0,70 g/km dan particulate matter (PM) atau sebesar 0,08 g/km.
Baca Juga: Mitsubishi Fuso Dibekali Standar Emisi Euro 4, Langsung Tancap Gas
Sedangkan Euro 4 diperketat lagi dengan batasan emisi gas CO sebesar 0,50 g/km, lalu HC paling banyak 0,30 g/km, NOx minimal 0,25 g/km dan PM sebesar 0,025 g/km.
Nah, untuk bisa menghasilkan emisi gas buang yang sesuai standar Euro 4, pabrikan melakukan adjustment pada beberapa sistem di mesin diesel buatannya.
Namun tentunya tak hanya di mesin saja, tapi juga harus didukung dengan pemakaian bahan bakar yang sesuai atau berkualitas tinggi.
Nah, bahan bakar diesel berkualitas tinggi yang memenuhi standar emisi Euro 4, minimal punya Cetane Number (CN) 51 dan kadar sulfur maksimal 50 ppm.
Lantas bagaimana efeknya bila mobil diesel dengan spek Euro 4 oleh pemiliknya diisi dengan bahan bakar diesel dengan CN rendah seperti Bio Solar?
“Kami sangat menganjurkan para konsumen kami untuk patuh dan mengikuti peraturan dari pemerintah dan dalam hal ini.”
“Yaitu untuk menggunakan bahan bakar yang sesuai standar dari pabrikan dan sesuai regulasi pemerintah,” wanti Boediarto, General Manager of After Sales Division PT MMKSI.
Hal ini menurut Budiarto juga terkait garansi, “Garansi terhadap suatu komponen akan hilang atau tidak akan berlaku, bila dari hasil pemeriksaan dan analisa ditemukan penyebab kerusakan disebabkan oleh tindakan penggunaan konsumen.”
Baca Juga: Pemilik Wajib Tahu, Pajero Sport Baru Berstandar Emisi Euro 4, Dianjurkan Pakai BBM Jenis Ini
“Termasuk tidak mengikuti pedoman yang telah tertera pada informasi service booklet dan owner manual,” tambahnya.
Yup, salah satu tindakan konsumen yang dimaksud Budiarto adalah penggunaan BBM diesel yang tidak sesuai spek Euro 4.
Sebab penggunaan BBM diesel berkualitas rendah sangat berpotensi mempercepat timbulnya kerusakan pada mesin.
“Dalam jangka panjang, nanti yang kena imbas adalah sistem suplai bahan bakarnya,” jelas Wahono, Service Manager Auto2000 Jati Asih.
Yaitu antara lain dapat merusak sistem common-rail, pompa bahan bakar, hingga menyumbat injector.
Sebab BBM Diesel kualitas rendah umumnya punya kadar sulfur yang sangat tinggi.
Kandungan sulfur ini akan mempercepat timbulnya residu, yang lama kelamaan akan mengerak dan menyumbat saluran bahan bakar.
Selain itu, karena punga angka Cetane lebih rendah dan kadar sulfur tinggi, “Otomatis performa mesih jadi tidak maksimal, suara mesin agak kasar, ketukan mesin bergetar bertambah dan yang paling cepat kena dampak adalah penggantian filter solar sering diganti,” lanjut Wahono.
Baca Juga: Mobil Diesel Modern Pikir-Pikir Dulu Minum Biodiesel B35, Ini Efeknya
Hal yang sama juga diutarakan Budiarto, “Pemakaian BBM Diesel dengan kualitas rendah berpotensi memperpendek masa pakai filter bahan bakar dan komponen catalytic converter.”
“Serta meningkatkan frekuensi ketukan diesel, dan menyebabkan efek negatif pada penghematan bahan bakar dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bahan bakar yang direkomendasikan,” terangnya.
Lalu dari segi emisi gas buang, secara otomatis tentu bakal jadi tidak ramah lingkungan.
”Standar emisi yang ditetapkan pemerintah (sesuai Euro 4), jadi tidak akan tercapai,” tukas Wahono.
Makanya demi mendukung peraturan pemerintah soal regulasi emisi yang baru (Euro 4), beberapa APM Mobil memberlakukan gugur garansi bila ada mobil diesel spek Euro 4 milik konsumen yang mengalami masalah pada mesinnya akibat mengkonsumsi BBM Diesel di bawah CN 51 macam Bio Solar.