Benelli 502C Moge Pemanja Pinggang, Turing ke Dieng Konsumsi Bensin Bikin Kaget

Panji Nugraha - Jumat, 10 Februari 2023 | 07:00 WIB

Benelli 502C cruiser 500 cc yang bisa manjain pinggang (Panji Nugraha - )

Dok. Otomotif
Benelli 502C dibekali cakram semi floating dan ABS dua channel

Bila ketemu macet berlama-lama, hawa mesin dari hembusan kipas radiator cukup terasa di paha hingga betis, namun bila sudah melaju seketika hilang.

Saat ketemu jalan kosong sepanjang jalan Pantura, meraih kecepatan 120-130 km/jam terasa sangat mudah.

Bikin pede saat berakselarasi dan enggak takut cium kendaraan di depan, karena sistem pengereman cukup pakem.

Di bagian depan dikawal double kaliper 4 piston radial yang mengapit cakram semi floating 280 mm dan belakang single piston radial dengan cakram 240 mm semi floating yang keduanya sudah ABS.

Dok. Otomotif
Spidometer Benelli 502C simple, terdapat odometer, trip A, Trip B, speedometer, RPM, jam, fuel meter hingga posisi gigi

Masuk ke jalur Karangtengah dengan kontur perbukitan, peforma mesin makin diuji, tak hanya mesin, tapi juga suspensi, karena terdapat jalur yang berbatu dan terjal.

Lagi-lagi untuk melahap trek menanjak enggak jadi masalah buat Benelli 502C ini, karena dibantu torsi yang muntah di rpm rendah, sehingga berakselarasi di tanjakan cukup mudah.

Kaget juga dengan suspensi depan upside down 41 mm dan monosok 55 mm dengan 5 tingkat penyetelan preload ini.

Kagetnya karena redaman saat masuk jalan berbatu dan berlubang terbilang sangat empuk, enggak bikin pinggang jadi sakit serta enggak bikin tangan mudah pegal untuk menahan guncangan jalan, riding jadi makin asyik.

Kondisi ini dibantu dengan ban yang cukup tebal, yaitu Pirelli Angle GT 120/70-17 dan 160/60-17, sehingga rendaman dari jalan bisa direduksi.

Dok. Otomotif
Benelli 502C memiliki suspensi depan dan belakang empuk untuk melahap trek berbatu di daerah Karangtengah, Batang

Kombinasi suspensi, ban serta posisi riding ini makin terasa nikmat saat melahap trek dari Limbangan menuju Nagreg, Garut, karena konturnya berkelok.

Ternyata Benelli 502C ini juga cukup asik untuk diajak cornering, meliuk-liuk di jalan berbelok terasa sangat meudah.

Oh iya.. yang bikin kaget juga adalah konsumsi bensin dari Benelli 502C ini, menggunakan sistem full to full, bisa tembus 26,6 km/liter dengan bobot riders 79 kg.

Padahal saat ditest dalam kota hanya mampu menorehkan 19,3 km/liter dengan bahan bakar yang sama yaitu RON 92 atau Pertamax.

Enggak heran kalau dibilang pemanja pinggang dan konsumsi bensin bikin kaget, untuk mesin 500 cc dua silinder, ini tergolong irit loh!

Hasil test menggunakan RaceLogic

0-60 km/jam    : 2,9 Detik

0-80 km/jam    : 4,5 Detik

0-100 km/jam   : 6,8 Detik 

0-100 m        : 6,3 detik (@95,4 km/jam)

0-201 m        : 9,7 Detik (@112,8 km/jam)

0-402 m        : 15,4 Detik (@132,7 km/jam)