Otomotifnet.com - Benelli 502C bisa jadi salah satu pilihan buat bikers yang mendambakan motor sport jenis cruiser.
Soal harga, PT Benelli Motor Indonesia membanderol Benelli 502C ini dengan Rp 195.722.000 (on the road Jakarta).
Yang lebih menarik, Benelli 502C ini punya suara yang seperti moge 4 silinder, padahal hanya 2 silinder dengan pairing order 360 derajat, jadi poin plus nih.
Untuk lebih mengenal Benelli 502C, Tim Otomotifnet mengajak pesaing Honda Rebel 500 dan Kawasaki Vulcan 650 ini turing ke Dieng, Jawa Tengah (3-5/02/2023).
Touring kali ini untuk mengetes riding impression, performa hingga konsumsi bahan bakar moge asal Italia ini.
Mulai dari riding impression selama perjalanan dari Bandung menuju ke Dieng.
Duduk di atas jok model berundak membuat posisi badan dibikin bersandar nyaman, apalagi bahan joknya empuk seperti memeluk bokong, jadi enggak mudah pegal.
Ketambah posisi tangan mudah menggapai setang model lebar, cukup santai.
Karena motor ini berjenis cruiser, posisi footstep berada di bagian depan atau forward control, membuat kaki dibikin selonjoran ke depan.
Kaki test riders dengan tinggi 173 cm, bisa menepak secara sempurna saat kaki turun ke aspal, jadi enggak sabar ingin gaspol!.
Ok.. langsung gas! Untuk touring menuju ke Dieng, perjalanan dari Bandung via Pantai Utara, mulai Sumedang, Cirebon, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang lewat perbukitan jalur Karangtengah hingga sampai ke Dieng.
Sedangkan saat pulang ke Bandung, melewati jalur Wonosobo, Cilacap, Banjar, Tasik, Ciamis, Garut dan finish di Bandung.
Performa mesin 500 cc 2 silinder sepanjang jalur ini diuji, mulai dari jalan kosong, macet di daerah Pantura hingga mendaki jalur pegunungan.
Untuk menyalip bus dan truk yang berbaris sepanjang jalur pantura, cukup responsif, karena mesin 2 silinder 499,6 cc ini mampu memuntahkan tenaga 47,6 dk/8.500 rpm dan torsi 45 Nm/5.000 rpm.
Bila dilihat raihan torsi di rpm rendah, enggak heran saat buka gas sedikit, motor langsung berakselarasi dengan enteng.
Walapun bobot Benelli 502C sebarat 217 kg, ternyata saat bermanuver di antara kendaraan cukup terasa enteng. Diajak berpindah jalur dari kiri ke kanan terasa nurut.
Tapi awas, harus sedikit hati-hati saat menyalip, karena setangnya cukup lebar, salah perkiraan bisa nyangkut, hehe.
Bila ketemu macet berlama-lama, hawa mesin dari hembusan kipas radiator cukup terasa di paha hingga betis, namun bila sudah melaju seketika hilang.
Saat ketemu jalan kosong sepanjang jalan Pantura, meraih kecepatan 120-130 km/jam terasa sangat mudah.
Bikin pede saat berakselarasi dan enggak takut cium kendaraan di depan, karena sistem pengereman cukup pakem.
Di bagian depan dikawal double kaliper 4 piston radial yang mengapit cakram semi floating 280 mm dan belakang single piston radial dengan cakram 240 mm semi floating yang keduanya sudah ABS.
Masuk ke jalur Karangtengah dengan kontur perbukitan, peforma mesin makin diuji, tak hanya mesin, tapi juga suspensi, karena terdapat jalur yang berbatu dan terjal.
Lagi-lagi untuk melahap trek menanjak enggak jadi masalah buat Benelli 502C ini, karena dibantu torsi yang muntah di rpm rendah, sehingga berakselarasi di tanjakan cukup mudah.
Kaget juga dengan suspensi depan upside down 41 mm dan monosok 55 mm dengan 5 tingkat penyetelan preload ini.
Kagetnya karena redaman saat masuk jalan berbatu dan berlubang terbilang sangat empuk, enggak bikin pinggang jadi sakit serta enggak bikin tangan mudah pegal untuk menahan guncangan jalan, riding jadi makin asyik.
Kondisi ini dibantu dengan ban yang cukup tebal, yaitu Pirelli Angle GT 120/70-17 dan 160/60-17, sehingga rendaman dari jalan bisa direduksi.
Kombinasi suspensi, ban serta posisi riding ini makin terasa nikmat saat melahap trek dari Limbangan menuju Nagreg, Garut, karena konturnya berkelok.
Ternyata Benelli 502C ini juga cukup asik untuk diajak cornering, meliuk-liuk di jalan berbelok terasa sangat meudah.
Oh iya.. yang bikin kaget juga adalah konsumsi bensin dari Benelli 502C ini, menggunakan sistem full to full, bisa tembus 26,6 km/liter dengan bobot riders 79 kg.
Padahal saat ditest dalam kota hanya mampu menorehkan 19,3 km/liter dengan bahan bakar yang sama yaitu RON 92 atau Pertamax.
Enggak heran kalau dibilang pemanja pinggang dan konsumsi bensin bikin kaget, untuk mesin 500 cc dua silinder, ini tergolong irit loh!
Hasil test menggunakan RaceLogic
0-60 km/jam : 2,9 Detik
0-80 km/jam : 4,5 Detik
0-100 km/jam : 6,8 Detik
0-100 m : 6,3 detik (@95,4 km/jam)
0-201 m : 9,7 Detik (@112,8 km/jam)
0-402 m : 15,4 Detik (@132,7 km/jam)