Mobil Diesel Sering Konsumsi Bio Solar, Baiknya Rutin Purging Atau Cukup Pakai Fuel Treatment?

Andhika Arthawijaya - Kamis, 9 Februari 2023 | 22:30 WIB

Ilustrasi mobil diesel diisi Bio Solar di SPBU (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Treatment purging di mobil diesel belakangan mulai banyak ditawarkan di bengkel-bengkel.

Pasalnya cara ini dianggap efektif merontokkan deposit di dalam saluran bahan bakar, yang dapat menyumbat (clogging) injektor mobil diesel.

Terutama pada mobil diesel modern yang sering mengkonsumsi BBM diesel dengan kandungan minyak nabati seperti Bio Solar.

Sebab selain memiliki kadar sulfur tinggi, campuran minyak nabati pada Bio Solar mengandung FAME (Fatty, Acid, Methyl, Ester) yang dapat meninggalkan residu di dalam saluran bahan bakar.

Baca Juga: Sebab Sepele Mobil Diesel dan Bensin Ditolak Daftar MyPertamina, Kiriman Foto Buram 

Terbentuknya clogging ini tentu dapat menyebabkan performa mesin drop, emisi gas buang memburuk yang ditandai keluar asap hitam pekat dari knalpot, hingga resiko rusaknya injektor.

Tapi yang jadi pertanyaan adalah apakah treatment purging ini benar-benar diperlukan?

Sebab perawatan ini (purging) sendiri tidak ada dalam layanan servis di bengkel resmi.

“Berdasarkan pengalaman saya waktu kerja di APM (Agen Pemegang Merek) mobil, di dalam buku manual tidak ada yang namanya maintenance atau perawatan rutin dengan purging,” beber Sumarno Andi, punggawa Masmun Sukses Motor di Solo, Jawa Tengah.

Ibnu Faris/Otoproduk
Trik memperbaiki emisi gas buang dengan cara purging saluran bahan bakar pada mesin diesel

Tapi, lanjut pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan mobil Jepang ini, lantaran teknologi mesin makin berkembang, beberapa pabrikan chemical perawatan kendaraan membuat terobosan.

“Mereka menciptakan solusi perawatan injektor tanpa bongkar mesin. Maka muncul lah chemical purging ini,” tuturnya. 

Namun menurut Sumarno yang harus diluruskan soal maintenance atau perawatan mesin kendaraan adalah bukan mengobati, tapi mencegah.

“Purging itu ibarat kalau orang sakit diinfus, itu kan ilegal. Harusnya kalau kita sakit ya disembuhkan pakai obat dengan cara diminum atau makan,” jelasnya menganalogikan masalah purging ini. 

Baca Juga: Efek Mobil Diesel Rutin Minum Biodiesel B35, Jadwal Servis dan Ganti Part Singkat

“Kenapa saat sakit dibutuhkan infus, tandanya kondisi badan kita sudah tidak beres, sehingga tidak bisa lagi minum atau makan secara normal,” tambahnya.

Makanya kemudian butuh nutrisi atau obat dengan cara diinfus.

“Nah, di mobil pun sama, sebenarnya purging itu ilegal kalau kita mengikuti manual book,” tukas Sumarno.

Sejatinya bila terjadi masalah, lanjutnya, misal pada komponen saluran bahan bakar, maka mesti dibongkar untuk diatasi masalahnya (diperbaiki, atau diganti part yang bermasalah).

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Purging ibarat orang sakit diinfus

“Awalnya purging hanya untuk kendaraan-kendaraan yang sudah bermasalah. Contohnya asapnya (knalpot) sudah tebal, power-nya ngedrop, mesin pincang dan sebagainya,” ujarnya.

Misalnya setelah dianalisa kemungkinan karena injektor bermasalah, maka baru lah dilakukan purging.

“Tapi yang terjadi saat ini berbeda di Indonesia. Jadi seolah-olah yang namanya diesel itu harus rutin purging,” bilang Sumarno.

Memang menurutnya langkah ini tidak salah, tapi jadinya tidak sesuai dengan rules.

Baca Juga: Isu Dibantah Bengkel Spesialis, Purging Mobil Diesel Enggak Bikin Mesin Rusak

Ia pun lantas menganalogikan lagi dengan orang sakit, misalnya orangnya sudah tua dan menderita tekanan darah tinggi yang butuh mengkonsumsi obat pengecer darah secara rutin.

“Sama halnya dengan pemakaian Bio Solar, yang berpotensi merusak mesin mobil kita, dalam artian injector bisa mampet dan sebagainya.”

“Efeknya juga filter solar jadi lebih cepat diganti, meski ada efisiensi penggunaan biaya karena Bio Solar ini harganya murah,” terangnya.

Jadi jika awalnya kita sudah tahu kalau Bio Solar ini berpotensi merusak mesin, maka cara yang semestinya adalah dengan menambahkan aditif ke dalam tangki bahan bakar.

Ryan
Filter solar bakal lebih cepat kotor bila konsumsi Biodiesel

Dengan tujuan untuk mengurangi resiko terjadinya clogging pada saluran bahan bakar,

“Tapi bedanya antara kita purging dengan menambahkan chemical (aditif bahan bakar) ke dalam tangki, kalau kita tambahkan ke tangki responnya atau efeknya itu memang tidak instan,” jelasnya.

Dalam artian efek dalam membersihkan saluran bahan bakar tidak langsung serta merta. 

Sementara purging bisa instan, karena sifatnya direct atau langsung disuntik ke saluran bahan bakar menuju injector pump.

Baca Juga: Ampuh Mana Chemical Purging Impor Vs Lokal Bersihkan Deposit Pada Saluran Bahan Bakar Mobil Diesel?

Selain itu, chemical untuk purging merupakan concentrate cleaner.

“Tetapi ini sifatnya partial cleaning, hanya injector saja yang kita cleaning, dan mungkin juga pompa injector dan saluran ke common-rail-nya,” jelasnya lagi.

Sementara bila menggunakan aditif ke dalam tangki, memang efeknya kata Sumarno tidak instan dalam membersihkan saluran bahan bakar.

“Tapi justru itu sangat bagus untuk maintenance. Karena sebenarnya akar masalahnya adalah pada bahan bakar yang digunakan, yaitu solar yang bisa busuk tadi,” tukasnya.

Dok. Jip
Ilustrasi pemberian aditif bahan bakar diesel

Dengan kata lain, untuk mencegah dampak negatif pada solar yang tidak sesuai dengan mesin diesel modern, paling efektif menurut Sumarno adalah dengan menambahkan aditif ke dalam tangki. 

“Ini agar kualitas solar tersebut jadi lebih bagus, punya ketahanan lebih lama (tidak cepat busuk), dan kandungan oksigennya makin baik untuk membantu proses pembakaran,” ucapnya.

Nah, pemakaian aditif bahan bakar ini kata Sumarno cukup sebulan sekali saja.

“Misal saat ini kita isi solarnya full tank, masukkan aditif. Trus bulan depannya saat ini full kembali, pakai lagi,” sarannya.