Otomotifnet.com – Pada mobil diesel maupun bensin yang menggunakan doping turbocharger, perawatan mesin yang dilakukan secara berkala sangat menentukan kinerja dan keawetan peranti turbonya loh.
Dengan kata lain perawatan mesin tersebut bisa mempengaruhi cepat atau lambatnya kerusakan pada turbo.
Contohnya soal penggantian oli, harus dilakukan tepat waktu dan olinya pun harus sesuai spesifikasi, karena sangat mempengaruhi pelumasan pada turbo.
Oiya, sebenarnya perawatan mesin mobil yang dilengkapi dengan turbo ini, tak jauh beda dengan mesin non turbo.
Baca Juga: Mobil Diesel Sering Konsumsi Bio Solar, Baiknya Rutin Purging Atau Cukup Pakai Fuel Treatment?
Namun perlu penanganan yang lebih spesifik, guna menjaga turbocharger tetap optimal.
”Selain mobil diesel, mobil-mobil bensin sekarang sudah banyak yang pakai turbo walaupun cc-nya kecil.”
“Karena dibutuhkan untuk akselerasi serta efesiensi bahan bakarnya yang lebih baik,” tutur Sudirman dari bengkel Honda Permata Serpong, Gading Serpong, Tangsel.
Nah, untuk menjaga kinerja turbo tetap optimal dan awet, ada beberapa langkah sederhana yang patut diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
1. Rutin Ganti Oli & Gunakan Oli Khusus
Mesin dengan turbo memiliki kinerja yang lebih berat, sehingga membutuhkan pelumas yang mampu melumasi dengan baik seluruh komponen bergerak di dalamnya.
Apalagi turbin pada turbo mampu terputar bahkan hingga di atas 240.000 rpm, sehingga jika kita tidak rutin mengganti oli, bisa membuat kinerja turbo tidak optimal.
Penggantian oli mesin lebih cepat dari yang disarankan, akan lebih baik.
Baca Juga: Ganti Turbo Mobil Diesel Lebih Besar, Kompresi Harus Diredam
Misalnya untuk mobil diesel, bila waktu penggantian olinya per 5.000 km, maka sobat bisa lakukan setiap 4.000 km.
Selain penggantian oli yang lebih cepat, pastikan anda menggunakan oli yang diformulasikan khusus untuk mesin petrol/diesel dengan turbocharger.
Sebab, pelumasan pada turbocharger ini juga menggunakan oli mesin.
Oli khusus untuk mesin berturbo ini, biasanya selain memiliki kemampuan pelumasan yang lebih baik juga mampu melakukan pendinginan.
2. Gunakan Bahan Bakar Berkualitas Baik
Setiap sesuatu yang berkualias pastinya harganya lebih mahal, dan efeknya juga tentunya akan lebih baik dibandingkan yang biasa saja, termasuk dalam hal bahan bakar kendaraan.
Memakai bahan bakar yang berkualitas akan membuat proses pembakaran di ruang mesin lebih sempurna.
Sehingga tidak menghasilkan sisa gas buang yang masih mengandung partikel solar atau bensin, yang jika menempel pada turbin dan ikut terbakar akan membuat turbin menjadi terbakar dan rompal.
Baca Juga: Ini Resiko Mobil Diesel Modern Pakai Bio Solar Dicampur Aditif BBM
3. Mengetahui Cara Mematikan Mesin Turbo Yang Benar
Karena turbin di dalam mesin turbo ini mampu terputar hingga 150.000 rpm, maka perlu ritual khusus saat mematikan mesin.
Salah satunya adalah menunggu mesin dalam keadaan idle, agar rpm turbin menurun, baru kemudian kita bisa mematikan mesin.
Tujuannya adalah untuk menghindari perubahan suhu secara drastis pada turbo, yang dapat merusak komponen.
Jangan pula menginjak pedal gas sebelum mematikan mesin, karena hal itu akan mengakibatkan pelumasan pada sistem turbo terhenti mendadak, sementara perangkat turbo masih berputar kencang.
Bila tidak mau repot, Anda bisa memasangkan alat yang bernama turbo timer pada mobil bensin atau diesel ber turbo.
Walaupun produk keluaran terbaru sudah mengadopsi teknologi ajuster, alangkah baiknya ritual diatas tetap dilakukan untuk menjaga komponen turbocharger tetap awet.