Otomotifnet.com - Heboh video seorang oknum anggota TNI cekcok dengan pengemudi Toyota Sienta saat berhenti di lampu merah.
Peristiwa ini terjadi di perempatan Jl MH Thamrin-Jl Batan Selatan-Jl Mayjend DI Panjaitan Kota Semarang.
Dalam video yang berredar, oknum TNI turun dari Mazda Biante warna putih, membentak pengemudi Sienta warna silver yang ada di belakangnya.
Terlihat oknum anggota TNI dengan raut wajah kesal mengeluarkan sangkur dari dalam mobil dan kembali menghampiri pengemudi Sienta itu.
Saat kembali ke mobil Sienta itu terlihat oknum TNI itu menunjukkan sangkur yang diambilnya di mobil.
Kemudian sangkur itu dimasukkan lagi ke kabin mobilnya dan sembari menunjuk dirinya.
Tampak tidak ada perlawanan sedikit dari pengemudi Sienta tersebut.
Aksi yang dilakukan oknum TNI divideokan pengguna jalan lainnya dari dalam mobil.
Menanggapi penyebab aksi arogan yang dilakukan oknum TNI tersebut, Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto memberi tanggapan.
Ia menjelaskan, perselisihan itu terjadi Jumat (3/3) lalu.
Oknum anggota TNI itu merupakan prajurit Kodim 0733/KS berinisial ES dan peengemudi Sienta itu berinisial NH (51).
"Perselisihan itu bermula ketika Sienta silver dengan nomor polisi H-1531-HS yang dikemudikan oleh seorang laki-laki berinisial NH (51) memepet Mazda Biante berpelat nomor B-1155-JA milik ES sejak di Jalan Gajahmada sampai dengan belok ke kiri menuju Jl MH. Thamrin," ujarnya (5/3).
Menurutnya, saat itu prajurit Kodim 0733/ KS merasa laju mobilnya terganggu dan pengemudi Toyota Sienta kurang memperhatikan keselamatan pengendara lain di jalan raya.
Akhirnya oknum anggota ES berniat untuk menghentikan dan memberikan peringatan kepada NH.
"Sesampainya di traffic light Jl MH Thamrin, oknum anggota ES menghentikan mobilnya, lalu menghampiri dan menegur NH dan terjadi cekcok mulut karena keduanya sama-sama merasa benar," ujarnya.
Lanjutnya, hingga akhirnya percekcokan itu membuat oknum anggota ES terprovokasi dan terpancing emosinya.
Kemudian ES kembali ke mobilnya mengambil sangkur yang merupakan kelengkapan baju dinasnya (PDL).
"Pada saat terjadi cekcok tersebut, rupanya ada pengemudi mobil di belakang mobil NH yang mengambil video dan selanjutnya diunggah di media sosial hingga akhirnya viral," terangnya.
Kapendam menerangkan, Satuan Kodim 0733/KS telah mengambil langkah diantaranya meminta keterangan terhadap oknum anggota ES serta telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan alat bukti lainnya.
"Di lain pihak, Satuan Kodim 0733/KS mendatangi dan mempertemukan NH dengan ES untuk dilakukan upaya mediasi," tuturnya.
Ia menuturkan komitmen Pimpinan TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku.
Oleh sebab itu, tentu satuan tempat ES berdinas akan melaksanakan tindakan sesuai prosedur hukum dalam menangani permasalahan yang terjadi secara profesional dan proporsional.
"Kedua belah pihak telah selesai dimediasi. Keduanya telah membicarakan secara kekeluargaan, saling memaafkan,
serta melakukan kesepakatan untuk tidak melanjutkan ke ranah hukum," tandasnya.
Ia pun mengingatkan semua pihak pengguna jalan raya untuk berperilaku baik saat berkendara serta mematuhi peraturan lalu-lintas yang berlaku.
"Sebagai warga negara, kita punya hak yang sama di manapun, berada termasuk di jalan raya. Hak memakai jalan raya, hak merasa aman di jalan raya, dan hak merasa nyaman di jalan raya," paparnya.
Baca Juga: Maling Mobil Ngumpet di Sungai, Pak Babin TNI Bergerak, Selang 1,5 Jam Diarak Warga