Otomotifnet.com – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang kini fokus utamanya menggarap pasar otomotif di segmen niaga, kembali terjun ke sektor pertambangan.
Hal ini dilakukan IAMI sebagai jawaban akan permintaan kendaraan niaga untuk sektor pertambangan yang meroket beberapa tahun ini.
“Kami sebelumnya sempat vakum menggarap pertambangan, baru kembali lagi pada 2020 lalu,” ucap Moses G. Kosasih, Deputy Business Operation Division Head IAMI dalam sesi media workshop di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023, beberapa waktu lalu.
Kembalinya IAMI menggarap sektor pertambangan tentu diseriusi benar dengan menawarkan produk andalan Isuzu antara lain Giga 6x4 dengan pilihan mesin 285 ps dan 350 ps, serta hadir dalam berbagai konfigurasi seperti trailer, tractor head, dump truck, flatbed hingga truk tangki,” jelasnya lagi.
Anak perusahaan United Tractor dan juga kontraktor pertambangan, PT Pamapersana Nusantara (PN), menjadi salah satu yang mempercayai bagian dari operasional mereka pada produk truk Isuzu.
Hendri Guyjaya, Supply Management Division Head PT Pamapersada Nusantara, turut memberikan pemaparan mengenai operasional truk-truk Isuzu yang dipakai di area tambang.
Menurutnya, tantangan pada operasional tambang saat ini adalah pemenuhan akan kebutuhan operasional yang cukup tinggi akibat dari permintaan produksi yang meningkat.
Di sisi lain, dibutuhkan juga unit yang punya efisiensi bahan bakar agar mampu menjawab tantangan bisnis.
“Truk-truk Isuzu, kami pakai untuk berbagai kebutuhan, salah satunya mampu bekerja di area paling dekat dengan pertambangan,” terang Hendri yang selama 2 tahun ‘memperkerjakan’ lebih dari 200 unit truk Isuzu untuk para subkontraktor di area tambang mereka atas inisinasi PN.
Soal ketangguhan, Hendri bisa acungi jempol, “Dalam kondisi cuaca atau jalan seperti apapun tetap beroperasi, nyaris 24 jam sehari dan karena bolak-balik terus jarak tempuhnya bisa sangat jauh dalam seminggu,” tambahnya.
Pihaknya pun menerapkan konsep hot seat change (pergantian sopir yang efektif) agar tidak ada jeda terlalu lama antara trip pulang dan pergi saat memindahkan tanah galian.
Tak hanya tangguh, namun juga termasuk irit, “Truk Isuzu bermesin spek Euro 4 masih comply bahan bakar Biofuel B35, efisiensi lebih irit 5-7%,” klaim Hendri.
Namun begitu, dari berbagai keunggulan produk truk Isuzu Giga, faktor aftersales menjadi salah satu kunci utama yang membuat konsumen dalam hal ini subkontraktor berani berinvestasi pada Isuzu.
IAMI berkolaborasi dengan PT Pamapersana Nusantara (PN), berinisiatif menghadirkan layanan aftersales yang strategis.
Seperti hadirnya dealer atau cabang Astra Isuzu di berbagai kota kecil yang dekat dengan pertambangan.
Hal ini untuk menjaga stok komponen fast moving.
“Truk tambang mesti kerja keras alias heavy duty, setiap dua dua minggu saja diperlukan penggantian oli setiap dua minggu,” terang Moses.
Selain itu Moses G. Kosasih juga menjelaskan strategi menghadirkan yang disebut ‘mechanic on site’.
“Ada mekanik khusus yang mengikuti unit itu kemana saja, untuk fungsi kontrol bekerja sama dengan mekanik subkontraktor untuk bisa memprediksi komponen apa yang akan rusak di lapangan. Ini bertujuan untuk menjaga up time tetap di bawah 1%.” Tutupnya.