Soal ketangguhan, Hendri bisa acungi jempol, “Dalam kondisi cuaca atau jalan seperti apapun tetap beroperasi, nyaris 24 jam sehari dan karena bolak-balik terus jarak tempuhnya bisa sangat jauh dalam seminggu,” tambahnya.
Pihaknya pun menerapkan konsep hot seat change (pergantian sopir yang efektif) agar tidak ada jeda terlalu lama antara trip pulang dan pergi saat memindahkan tanah galian.
Tak hanya tangguh, namun juga termasuk irit, “Truk Isuzu bermesin spek Euro 4 masih comply bahan bakar Biofuel B35, efisiensi lebih irit 5-7%,” klaim Hendri.
Namun begitu, dari berbagai keunggulan produk truk Isuzu Giga, faktor aftersales menjadi salah satu kunci utama yang membuat konsumen dalam hal ini subkontraktor berani berinvestasi pada Isuzu.
IAMI berkolaborasi dengan PT Pamapersana Nusantara (PN), berinisiatif menghadirkan layanan aftersales yang strategis.
Seperti hadirnya dealer atau cabang Astra Isuzu di berbagai kota kecil yang dekat dengan pertambangan.
Hal ini untuk menjaga stok komponen fast moving.
“Truk tambang mesti kerja keras alias heavy duty, setiap dua dua minggu saja diperlukan penggantian oli setiap dua minggu,” terang Moses.
Selain itu Moses G. Kosasih juga menjelaskan strategi menghadirkan yang disebut ‘mechanic on site’.
“Ada mekanik khusus yang mengikuti unit itu kemana saja, untuk fungsi kontrol bekerja sama dengan mekanik subkontraktor untuk bisa memprediksi komponen apa yang akan rusak di lapangan. Ini bertujuan untuk menjaga up time tetap di bawah 1%.” Tutupnya.