Sementara itu, Jasa Marga memprediksi akan ada 178 ribu kendaraan yang akan melintasi tol Jakarta-Cikampek pada arus balik, H+2 Lebaran atau 25 April 2023.
Diprediksi, arus balik pada tahun ini juga mengalami peningkatan sebesar 5 persen dibandingkan arus balik pada 2022, yaitu 170 ribu kendaraan atau naik 237 persen dari kondisi normal.
"Kita prediksikan secara total akumulasi kendaraan yang akan masuk ke Jakarta selama 16 hari periode H-7 sampai H+7 di arus mudik dan balik lebaran tahun ini itu ada 2,78 juta kendaraan atau naik 6,77 persen dibandingkan dengan lebaran tahun 2022 lalu," ucapnya.
Mengantisipasi kemacetan yang akan terjadi di jalan tol, Polri akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan sistem one way.
Hal itu diungkapkan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, (3/4/23).
"Kami pihak kepolisian akan memberlakukan sistem one way pada tanggal 18 April, mulai dari KM 72 hingga KM 414. Karena puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 dan H-1," ujarnya.
Sandi menambahkan, puncak arus balik akan terjadi sebanyak dua kali, yaitu pada 24 April sampai 25 April 2023 atau H+2 dan H+3 lebaran.
"Nanti juga akan diberlakukan sistem one way untuk arus balik, mulai dari KM 414 hingga KM 72," ucap jenderal bintang dua tersebut.
Pihaknya juga telah menentukan sebaran titik krusial yang menjadi potensi terjadinya lonjakan volume kendaraan pada arus mudik 2023.
Titik krusial tersebut meliputi Jalur Tol Trans Jawa dan jalur tol ke arah Jawa Tengah, kemudian di rest area Sumatra dan Jawa.
"Untuk jalur Sumatra ada di Indralaya sampai Palembang dan untuk rest area jalur Jawa berada di Tol Cipali," jelasnya.
Sandi menambahkan, angkutan di Pelabuhan Merak juga sempat terjadi kepadatan, berdasarkan pengalaman tahun lalu.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2023 di Depan Mata, Ada 16 Ruas Tol Baru Siap Dilewati