Jadi waktu dipaksa hard braking, mobil mampu berhenti dengan jarak yang cukup pendek, tanpa mengalami gejala ngesot. Keren!
Oiya, selain uji lari di trek lurus, All New Agya GR Sport bertransmisi CVT yang kami jajal ini juga dites kemampuan handling-nya dengan meliuk-liuk di tikungan dalam kecepatan sedang.
Tujuannya untuk mengetahui kinerja suspensinya yang diracik khusus oleh tim Gazoo Racing (GR), plus respon setir yang diklaim putarannya lebih singkat dibanding varian Agya di bawahnya (LCGC).
Dan hasilnya cukup mumpuni, ketika tester Otomotifnet.com coba meliuk-liuk cepat pada kecepatan 40-50 km di tikungan patah, mobil tidak terasa ada gejala limbung maupun oversteer atau understeer. Keren ini sih!
Baca Juga: Enggak Nyangka, Kurang dari 20 Hari SPK All New Agya Sudah Sebanyak Ini
Sipnya lagi, putaran setir juga tidak terlalu banyak saat mobil mau dibelokkan patah.
“Pada varian GR Sport ini memang rasio putaran setirnya dibikin lebih kecil dibanding di Agya biasa (varian LCGC),” jelas Dimas Aska, Head of Media Relation TAM.
Jadi, lanjut Dimas, tak hanya menyematkan body kit GR saja, melainkan total ada 3 poin besar perbedaannya, yang kalau dijumlahkan cukup besar biaya pengembangannya.
Sekadar reminding, banderol All New Agya tipe GR Sport ini terpaut lumayan jauh dari versi LCGC-nya. Yakni mulai dari Rp 237,5 juta on the road DKI Jakarta untuk yang transmisi manual (M/T), dan transmisi CVT dilabel Rp 253,2 juta.
Kalau dibanding dengan varian LCGC-nya yang tipe tertinggi (All New Agya G CVT), varian GR Sport CVT lebih mahal Rp 62,1 juta.
Ini lantaran varian GR sport tidak masuk dalam skema pajak LGCG, melainkan kendaraan biasa.
Tapi kalau head to head dengan rival beratnya yakni Honda Brio RS, harganya beda tipis.
Mampukah city hatchback terbaru Toyota ini mengungguli pamor Brio RS? Tunggu saja hasil tes terpisah dari kami ya!