Otomotifnet.com - Oli transmisi mobil matik CVT harus diflushing tiap 40.000 km, ini akibatnya jika jarang dilakukan gaes.
Yap, oli transmisi mobil matik CVT dianjutkan pabrik setiap 40.000 km sekali.
Biasanya ada dua metode yang digunakan untuk mengganti oli transmisi matik yakni ganti biasa dan flushing.
Lalu apa akibatnya kalau mengganti oli transmisi matik enggak pernah dilakukan flushing?
Arief Hidayat selaku Founder & CEO Wealthy Group yang juga memproduksi oli transmisi matik menjelaskan bahwa sangat bahaya kalau oli transmisi matik CVT enggak pernah di-flushing.
"Oli transmisi matik itu perlu dan sangat perlu dikuras atau flushing," buka Arief.
"Oli transmisi matik yang hanya diganti biasa akan tetep menyimpan kotoran dan gram-gram halus di dalam, oli yang baru nantinya akan bercampur dengan oli lama," buka Arief.
Jika hanya melakukan penggantian oli transmisi biasa malah hasil yang didapat tidak akan akan maksimal.
Baca Juga: Banyak yang Enggak Sadar, 6 Kesalahan Ini Bikin Usia Transmisi Matik Lebih Pendek
Gram halus ini yang bisa merusak komponen penting seperti sabuk baja dan puli yang bisa putus.
Memang, jumlah oli transmisi matik CVT yang digunakan lebih banyak dibanding mengganti biasa.
Flushing oli transmisi matik CVT juga membutuhkan trik khusus agar semua oli lama yang ada di dalam bisa dibuang.
"Kita buatkan adaptor untuk proses flushing oli transmisi matik CVT, total ada 85 buah nepel adaptor yang bisa digunakan," terangnya.
Nantinya adaptor ini digunakan di mesin ATF charger untuk mengeluarkan keseluruhan oli transmisi matik CVT yang ada.
Itulah pentingny melakukan flushing setiap mengganti oli transmisi matik CVT.
Baca Juga: Ini Cara Yang Benar Memposisikan Tuas Transmisi Mobil Matik di Lampu Merah