Rem Bus Maut Guci Sehat, Info Gara-gara Bocil Dimentahkan, Ada Temuan Penting

Ferdian - Rabu, 10 Mei 2023 | 18:45 WIB

Tangkap layar kejadian kecelakaan bus terjun ke sungai di Guci Tegal, Minggu (7/8/2023). Sopir mengaku sudah tarik rem tangan dan pasang ganjal. (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Tim dari Hino dan KNKT memeriksa bangkai bus yang terjun ke sungai di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan menjelaskan fokus utama dalam pemeriksaan tersebut adalah rem tangan.

Sehingga kepada teknisi, Wildan meminta agar mengecek secara detail kondisi celah kampas rem, lalu antara kampas rem ke rem tromol seberapa, dan lain-lain.

Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa rem tangan dalam kondisi mengunci.

Bahkan saat bangkai bus dievakuasi, ban bagian belakang tidak berputar karena mengunci.

Sehingga disimpulkan bahwa rem tangan masih bekerja.

Namun pihaknya masih akan mencari tahu lebih detil seberapa besar kemampuan rem tangan bekerja.

"Proses investigasi ini masih cukup panjang. Jadi saya ingin mengetahui lebih detail kemampuan handbrake (rem tangan) untuk menahan itu seberapa besar," katanya.

Dia menjelaskan bus yang mengalami kecelakaan merupakan Hino tipe RK260.

Bahkan bus tersebut masih dalam kondisi cukup baru.

"Bus ini tergolong masih baru karena diproduksi tahun 2020. Selain itu Kir juga masih berlaku," ungkapnya.

Ia menilai kondisi posisi bus yang di ujung dengan kontur tanahnya menurun berpengaruh pada kerja rem tangan.

Selain itu lokasi parkir bukanlah aspal atau beton, melainkan tanah gembur.

Sehingga, jika di semua sisi ban diganjal akan percuma.

Pasalnya, ketika tanah terlindas ban maka akan tenggelam karena konturnya gembur.

Apalagi di saat yang sama di dalam bus sudah ada penumpang.

"Secara desain, bus Hino RK260 ini kemampuannya dibatasi. Bisa jadi karena pada saat mesin bus sedang dipanaskan ada penumpang yang naik dan jumlahnya banyak, sehingga menambah tekanan bus semakin berat. Akhirnya masa makin berat dan muncul gaya dorong dari atas," katanya.

"Seperti yang kita ketahui, gaya dorong ditimbulkan oleh energi potensial yang rumus nya masa kali gaya gravitasi kali tinggi. Semakin besar masa, maka semakin besar gaya yang akan mendorong bus dari atas ke bawah. Imbasnya, kemampuan rem untuk menahan melemah dan akhirnya turun," ungkapnya.

Terkait dengan beredarnya kabar anak kecil memainkan rem tangan saat kejadian, dia melihat kemungkinannya kecil. Hal ini lantaran rem tangan berfungsi.

Apalagi untuk mengaktifkan atau menggunakan tem tangan pada kendaraan bus tidak sembarangan semua orang bisa.

"Kalau saya sementara melihatnya seperti itu. Tapi ya tetap melihat perkembangan selanjutnya, kalau dari kami sesuai data awal tidak menemukan indikasi ada anak-anak yang memainkan rem tangan atau handbrake," pungkasnya.

Baca Juga: Tragedi Bus Guci Bukan Ulah Bocil, Kesaksian Emak-emak di Belakang Jok Sopir Mengejutkan

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2023/05/10/092028978/knkt-ungkap-penyebab-bus-peziarah-masuk-sungai-di-guci-tegal-padahal-rem?page=2