“Contohnya saat kendaraan listrik lagi dicas kebanyakan jarang ditungguin. Kan bisa mengalami overcharge yang bikin baterai jadi panas,” tukasnya.
Termasuk juga faktor daya listrik PLN naik turun saat kita lagi ngecas.
“Atau ketika mobil dikendarai terjadi guncangan yang terlalu ekstrem karena jalan tidak mulus, yang mungkin saja menimbulkan lubang kecil pada battery package-nya,” jelasnya lagi.
Lubang atau celah kecil sekalipun pada packaging baterai EV tersebut kata Bobby bisa mempengaruhi humidity-nya (kelembaban).
Baca Juga: Butuh APAR Khusus Sebanyak Ini Untuk Bisa Padamkan Mobil Listrik Yang Terbakar
“Ketika humidity-nya sudah tidak terjaga, otomatis kan bisa menimbulkan korosif, oksidasi, segala macam dari peralatan lain. Dan itu kan bisa menyebabkan korsleting,” tukas Bobby.
Nah apesnya lagi ketika kendaraan listrik terbakar, untuk memadamkannya tidak mudah.
“Karena karakter api yang dihasilkan baterai EV ini berbeda dari kebakaran lainnya,” jelasnya.
Saat baterai lithium-ion terbakar, ia akan menghasilkan api bertekanan dan bersuhu sangat tinggi, yang bisa memancar ke segala arah.