Ahmad Setiawan menjelaskan, konten itu juga merupakan pembohongan publik karena tidak menyajikan realita dari sebuah peristiwa.
Konten juga tidak menyebutkan jika video tersebut adalah sebuah promo.
"Framing ini seakan-akan ada anak yang dibelikan motor tidak terima, motornya dirusak. Padahal ini kan sebuah konten," jelasnya.
"Ini kan pembohongan publik. Dari awal tidak ada penjelasan ini promo atau apa, ini berpeluang menyesatkan," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, peristiwa bocah SMA injak-injak motor matik itu terjadi di depan dealer motor bekas wilayah Karas, Magetan, Jawa Timur milik Muhsin.
Usut punya usut, Muhsin ungkap video asli tersebut hanyalah sebuah konten!
Disebutkan, jika video yang beredar merupakan cuplikan film pendek.
Muhsin mengaku, awalnya ada seorang sutradara yang menawarkan untuk membuat film.
"Saya setuju asal ada nilai moral. Cuma itu cuplikan film pendek yang kami buat. Jadi kami mohon maaf dengan video yang diangkat di medsos, tidak ada keterangan edukasi hingga membuat heboh," ujarnya, (28/5/23).
Muhsin mengatakan, cerita dari film yang dibuat itu berasal dari kisah nyata.
"Seringkali terjadi pengalaman kami dapatkan selama buka showroom," terang Muhsin.
"Film itu mengisahkan tentang seorang remaja putra dari keluarga buruh tani. Bapaknya pergi pagi pulang sore," tuturnya.
"Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, setiap hari menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membelikan anaknya motor matik," imbuh Muhsin.
Namun, anak tersebut malah gengsi dengan motor matik yang dibelikan ayahnya itu.
"Orang tuanya sudah membelikan motor matik tapi anak ini gengsi dengan gaya hidup teman-temannya," terang Muhsin.
"Padahal susah payah bisa membelikan motor dengan harga murah, tapi anaknya minta harga motor yang lebih mahal," bebernya.
"Terus terang tidak menyangka bisa viral. Kami kaget didatangi banyak orang. Tahu tahu sudah ramai," tuntasnya.
Baca Juga: Prihatin, Anak SMA Ngidam Trail Gak Kesampaian, Honda Vario Pemberian Bapak DItendang-Tendang