"Itu kan ada semacam pegas. Dari besi dan bila sering di angkat, terkena angin kencang kan lemah lama-lama. Negatifnya sering angkat wiper ya pegasnya yang kalah," ucap Nanang.
Level kerusakan yang terjadi juga dikategorikan sedang, dan berat.
Pada kondisi normal, wiper seharusnya bisa bergerak mengikuti kecepatan yang dibutuhkan oleh pengemudi.
Untuk kerusakan sedang, nantinya kata Nanang, sapuan air di kaca akan melemah secara bertahap.
"Bila dibiarkan ada kemungkinan pegas wiper terlepas. Enggak bisa digunakan menyapu air, mirip kasus kerusakan dinamo, cuma ini di mekanikalnya," katanya.
Karet wiper yang sering diangkat juga lebih berisiko.
Hal itu dikatakan Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana.
Menurut Andika, konsekuensi negatif wiper yang sering diangkat adalah struktur karet gampang berubah karena terpapar sinar matahari langsung.
"Air yang menempel di kaca belum bersih. Khusus di model wiper blade, struktur karet yang berubah. Jadi mudah ditempeli kotoran. Kaca bisa rusak buram atau baret," kata Andika.
Baca Juga: Pedagang Onderdil Mobil Diesel Bekas Truk Hino Dijebak Pembeli, Polisi Sekongkol Ikut Membantu
Guna mencegah kerusakan serius, Andika menyarankan, sebaiknya tak mengangkat wiper saat parkir.
Karet wiper nantinya lebih awet dan tahan lama. Karet wiper tidak akan mudah getas, dan pegasnya pun juga tidak akan mudah mengalami penurunan kekuatan.
"Ada manfaat tapi konsekuensinya juga perlu diperhatikan. Sama-sama setiap 6 bulan ganti, ambil dampak baiknya saja. Konsekuensinya hampir mirip, karet getas berisiko menyebabkan kaca rusak," tambahnya.
Baca Juga: Wiper Mobil Diesel Rusak Jangan Dipakai Terus-terusan, Risikonya Bikin Dompet Kering