Mau Mesin Mobil Kesayangan Awet? Minimal Lakukan Ini, Jangan Tergiur Harga Murah

Andhika Arthawijaya - Selasa, 13 Juni 2023 | 22:00 WIB

Ilustrasi mobil turun mesin gara-gara sering telat ganti oli (Andhika Arthawijaya - )

Saat mesin dibongkar, lanjut Nurudin, di dalamnya penuh dengan jelaga hitam dan mengental kayak gel.

“Waktu saya ambil sampelnya dan diteliti, ternyata oli tersebut sama sekali tidak ada kandungan aditifnya,” papar Nurudin saat Otomotifnet.com melakukan kunjungan ke Production Unit Jakarta (PUJ), pabrik pelumas milik PT Pertamina Lubrincant di Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhih 2022 lalu.

Tentunya oli seperti ini sangat berbahaya digunakan pada mesin, “Karena tidak ada kemampuan sama sekali dalam melindungi mesin,” tukasnya lagi.

Sebab kualitas dan kemampuan sebuah oli dalam melindungi mesin, kata Nurudin bukan hanya terletak pada base oil yang dipakai.

Baca Juga: Alami Oil Sludge Karena Hal Ini, Pemilik Mazda Biante Jadikan Pelajaran Berharga

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ilustrasi penggantian oli mesin

Justru additive sangat besar berpengaruhnya, karena fungsinya ada yang untuk meminimalkan friksi, meredam dan melepas panas, mencegah cepat terjadinya oksidasi, dan masih banyak lagi.

Jadi, sebaiknya bila membeli oli mesin di marketplace atau secara online, pastikan belinya di official store brand oli yang diincar, atau di toko yang terpercaya.

Nah, setelah dipastikan oli yang didapat asli, usai oli lama ditap, jangan langsung diisi oli baru. Tapi sebaiknya ganti terlebih dulu filter olinya.

Ingat, filter oli ini sangat dianjurkan diganti setiap kali melakukan pengantian oli. Toh baderolnya juga tidak begitu menguras isi dompet.