Ratusan Kuburan Digusur Demi Sirkuit Mandalika, WSBK Bikin Rugi Rp 100 M, Pengelola Utang Rp 4,6 T

Ferdian - Senin, 19 Juni 2023 | 16:00 WIB

Sirkuit Mandalika mendapat kucuran anggaran Rp 5,8 triliun dari Pemerintah. (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Lagi ramai kabar ajang WSBK di Mandalika rugi Rp 100 miliar, mengagetkannya lagi disebut pengelola juga utang sampai Rp 4,6 triliun.

Hal ini disampaikan Direktur Utama InJourney yang merupakan pengembang kawasan Mandalika Dony Oskaria.

Oleh karena kerugian itu pihaknya berencana menghapus World Superbike (WSBK) dari Sirkuit Mandalika.

Hal itu karena ajang balapan tersebut tidak menarik bagi investor untuk masuk menjadi sponsor.

"WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," kata Dony saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, yang disiarkan dari kanal Youtube Komisi VI DPR RI (15/6/2023).

Rencana penghapusan WSBK di Sirkuit Mandalika membuat pemerintah kabupaten Lombok Tengah kecewa.

Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengaku kecewa mendengar rencana penghapusan ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika.

"Saya kecewa kalau ada yang bilang rugi. Kalau ada indikasi tidak mau majukan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika ini ya sejak awal tidak usah buat KEK di sini," kata Pathul (17/6/2023).

Menurut Pathul, pihaknya mendukung penuh kegiatan pembangunan KEK Mandalika.

Bahkan warga sampai merelakan ratusan kuburan nenek moyang mereka dibongkar untuk pembangunan Sirkuit Mandalika.

"Ratusan kuburan nenek moyang kami telanjur dipindahkan dari Mandalika demi terbangunnya Sirkuit Mandalika. Ini kita lakukan demi cita-cita presiden Joko Widodo. Lalu sekarang dibilang ini rugi? Ini jelas mendiskreditkan kami di Pemda Lombok Tengah," kata Pathul.

Dony Oskaria juga mengatakan pengelola Mandalika menanggung utang jangka pendek sebesar Rp 1,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,4 triliun.

Sehingga total utang menjadi Rp 4,6 triliun.

"Itu waktu kita mengambil alih Mandalika itu posisinya adalah mereka mempunyai short term liabilities Rp 1,2 triliun. Mereka mempunyai long term liabilities Rp 3,4 triliun," kata Dony.

Selain itu, perusahaan juga harus menanggung beban berat dari pengelolaan Mandalika, mulai dari beban bunga pinjaman, pemeliharaan, hingga penyusutan aset yang harus dicatat.

Pihaknya bisa dikatakan saat ini masih merugi dalam pengembangan kawasan Mandalika.

Perusahaan masih bisa sedikit bernapas karena masih bisa ditopang dari pemasukan pengelolaan Nusa Dua Bali.

"Dengan sumber implement capacity hanya dari Nusa Dua. Terus terang saya tidak bisa menyelesaikan yang short term liabilities ini, di mana isi di dalamnya adalah pembangunan Grand Stand, VIP village, sama kebutuhan modal kerja waktu penyelenggaraan event, yaitu Rp 1,2 triliun," ungkap Dony.

Ia mengatakan, meskipun sukses digelar dan ajang balapannya menjadi perhatian dunia, gelaran MotoGP ternyata juga bikin tekor perusahaan.

"Ini yang menjadi persoalan di ITDC. Di samping itu ITDC juga mendapatkan beban untuk penyelenggaraan MotoGP tahun 2022. Ini menjadi beban yang sampai saat ini menjadi tanggungan daripada ITDC," ujar Dony.

Baca Juga: AHM Luncurkan Apparel HRC di WSBK 2023 Mandalika, Termurah Rp 80 Ribu

Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/19/093000665/sejarah-dan-profil-sirkuit-mandalika-disebut-gusur-ratusan-kuburan-dan-rugi?page=all