Bikin Efek Engine Brake Di Mobil Matic Boleh-Boleh Saja, Tapi Caranya Begini

Andhika Arthawijaya - Jumat, 23 Juni 2023 | 00:50 WIB

Iliustrasi mengoperasikan ransmisi matik (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Biasanya kalau di mobil bertransmisi manual, saat mau memperlambat laju kendaraan, selain mengandalkan rem, kita juga kerap memanfaatkan efek engine brake.

Yakni dengan menurunkan gigi secara bertahap, agar ada bantuan pengereman dari putaran mesin.

Nah, pada mobil transmisi otomatis atau matic, baik matic konvensional maupun CVT, juga bisa diterapkan hal yang sama.

Tapi tidak boleh sembarangan pindahkan posisi gigi, bisa rusak transmisi maticnya.

Baca Juga: Cara Parkir Mobil Matic Di Tanjakan Agar Transmisi Gak Ngejeduk Waktu Pindah Dari Gigi P

Misalnya ketika kecepatan masih tinggi, kemudian posisi gigi dipindah ke 2 atau langsung L, “Yang ada jebol maticnya,” bilang Hariadi, Assist. To Dept. Head Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Masih kata Hariadi, memanfaatkan efek engine brake pada mobil matic boleh-boleh saja, asalkan dilakukan dengan cara yang benar.

Sekadar gambaran, Otomotifnet.com sempat melakukan pengujian berlari pada kecepatan 100 km/jam menggunakan Suzuki Ertiga Dreza GS AT 2017 (putaran mesin di 2.500 rpm.

Kemudian pada kecepatan tersebut gas dilepas dan langsung posisi transmisi yang tadinya di over drive, kami matikan over drive-nya.

Kontan saja rpm mesin langsung melonjak ke angka hampir 4.000 rpm, dan memang terasa ada efek tahanan terhadap laju kendaraan.

Coba bayangkan bila saat itu transmisinya langsung dipindah ke gigi 2 atau L, bisa ambyar transmisi maticnya.

Cara yang benar kata Hariadi adalah dengan menurunkan posisi gigi secara bertahap.

Tak hanya itu, kecepatan kendaraan pun harus diperhitungkan.

Baca Juga: Rawat Transmisi Mobil Matic Biar Awet Tak Hanya Rutin Ganti Oli, Lakukan Ini Juga

Dok / OTOMOTIF
Ilustrasi. Belt atau sabuk baja pada transmisi CVT

Jangan sampai kecepatan masih sangat tinggi, posisi transmisi langsung dipindah ke gigi rendah untuk mendapatkan efek tahan mesin yang lebih kuat.

Bisa-bisa maticnya bermasalah, antara lain tiba-tiba trasmisi terbaca overheat atau muncul kode error transmission di meter cluster.

Lebih parah lagi bila maticnya jebol, misal pada matic CVT belt atau sabuk bajanya bisa saja putus dan sebagainya. Amsyong kan!