Salah satu yang menjadi barang bukti adalah rekaman CCTV di SPBU, meski cukup terbatas.
Dari rekaman itu, lanjut Diyon, korban sempat berjalan keluar dari SPBU ke arah timur.
Saat itu Siti berjalan di sisi selatan jalan, dan diduga hendak menyeberang ke arah utara.
Bersamaan meluncur Isuzu Panther yang dikemudikan Suharto dari arah timur.
Diduga jarak sudah sangat dekat, Suharto memilih banting setir hingga terpelanting ke selokan.
"Saat itu korban banting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Tapi jaraknya sudah terlalu dekat, sehingga korban tetap tertabrak," sambung Diyon.
Seusai tabrakan tubuh Siti ada di atas kap mesin.
Isuzu Panther terus meluncur ke kiri jalan dan menabrak sebuah pohon hingga sebagian batang pohon itu terkelupas.
Laju mobil ini berhenti setelah menabrak beton saluran air.
"Saat mobil berhenti karena menabrak, tubuh korban yang ada di atas mobil terlempar hingga ke pintu keluar SPBU," papar Diyon.
Saat itu Siti masih dalam keadaan sadar dengan luka parah di kaki kiri.
Sejumlah orang yang berusaha menolongnya dibuat heran, karena Siti malah mencaci maki mereka.
Kepala Desa Mojosari, Kauman, Agus Rifai, memastikan Siti memang warganya.
Menurut Agus, kondisi Siti memang mengalami gangguan kejiwaan alias ODGJ.
Setiap hari Siti berjalan kaki sambil membawa sejumlah bungkusan.
"Setiap hari keluar pagi, terus nanti pulangnya sore. Dia mengaku kerja atau belanja," terang Agus.
Baca Juga: Mobil Diesel Isuzu Panther Dikerek Dari Parit, Hewan Mamalia Nyebrang, Sopir Pilih Banting Kiri