Otomotifnet.com - Biang pemicu ledakan dahsyat Kereta Api (KA) Brantas dan truk trailer dipertanyakan.
Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan pun beri analisa dugaan sementara.
Menurut Wildan, ledakan itu terjad karena tiga unsur kebakaran sudah terpenuhi.
Diketahui, kecelakaan mengerikan itu terjadi di perlintasan kereta api Jl Madukoro Raya, Semarang Barat, kota Semarang, Jawa Tengah,
Tepatnya sekitar pukul 19:35 WIB, (18/7/23).
Lanjut Wildan mengatakan, berdasar penglihatannya, truk trailer itu bukan mogok.
Truk trailer lowbed memang memiliki konstruksi jarak ke tanah cukup rendah.
Sehingga, saat melalui jalan tidak rata atau agak menanjak akan tersangkut.
"Sebab, saya lihat ban belakang trailer itu posisinya tidak pas. Jadi, kelihatan dia mogok tidak bisa maju atau mundur," ujar Wildan saat dihubungi, (19/7/23).
Wildan menambahkan, mogok yang dimaksud adalah tersangkut, bukan karena mesinnya mati.
Jadi, menurut Wildan, mesin truk masih dalam keadaan menyala.
"Ledakan terjadi karena itu kan ditabrak. Dia masih gandeng dengan trailer dan pas di depannya ada jembatan," ucapnya.
"Syarat dari terjadinya kebakaran kan ada tiga, yaitu oksigen, panas atau percikan, dan benda yang mudah terbakar," kata Wildan.
"Pada saat ditabrak, solarnya kan bisa tumpah, bisa keluar. Lalu, terjadi percikan. Nah, itu terjadinya ledakan di situ," ujarnya.
Namun itu baru dugaan sementara, PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih menginvestigasi penyebab terjadinya kecelakaan bersama pihak-pihak terkait.
Baca Juga: Sopir Truk Tebu Bakal Dituntut PT KAI, Imbas Bikin KA Kuala Stabas Ga Lanjut