Wildan menambahkan, mogok yang dimaksud adalah tersangkut, bukan karena mesinnya mati.
Jadi, menurut Wildan, mesin truk masih dalam keadaan menyala.
"Ledakan terjadi karena itu kan ditabrak. Dia masih gandeng dengan trailer dan pas di depannya ada jembatan," ucapnya.
"Syarat dari terjadinya kebakaran kan ada tiga, yaitu oksigen, panas atau percikan, dan benda yang mudah terbakar," kata Wildan.
"Pada saat ditabrak, solarnya kan bisa tumpah, bisa keluar. Lalu, terjadi percikan. Nah, itu terjadinya ledakan di situ," ujarnya.
Namun itu baru dugaan sementara, PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih menginvestigasi penyebab terjadinya kecelakaan bersama pihak-pihak terkait.
Baca Juga: Sopir Truk Tebu Bakal Dituntut PT KAI, Imbas Bikin KA Kuala Stabas Ga Lanjut