Otomotifnet.com - Supercar atau sportscar beda pemakaian dari mobil buat aktivitas harian.
Mobil jenis ini biasanya hanya digunakan di waktu-waktu tertentu seperti morning run bareng komunitas atau event-event tertentu.
Malah tak jarang, ada supercar yang dibeli namun jarang dipakai alias sebatas koleksi.
Nah, derita pemilik supercar yang enggak banyak orang tahu, mobil tetap bisa rusak meski jarang digunakan.
Terutama mobil yang karena tidak dipakai, sehingga tidak dilakukan perawatan.
Kalau bukan ahlinya yang bilang, mungkin enggak akan percaya. Seperti diungkap Reza Ahadiat, Teknisi Ahli dari bengkel Supercar.id di Ciputat, Tangerang Selatan.
"Umumnya supercar masalahnya di perawatan. Pemilik merasa mobil jarang dipakai sehingga perawatan enggak rutin. Sedangkan trouble sudah ada gejalanya sebelum ditemukan," buka Reza.
"Tapi karena enggak dirasakan, enggak dipakai, begitu perawatan ketahuan semua problemnya," lanjutnya.
Menurut Reza masalah yang ditemui muncul di girboks dan elektrikal.
"Karena misal, dua tahun sekali baru maintenance. Tapi yang rutin maintenance rata rata jarang problem kecuali factory defect, recall atau campaign," papar Reza.
Lalu, kenapa mobil jarang dipakai kok bisa rusak berat?
"Elektrikal problem bisa terjadi kapan saja, seperti handphone. Hari ini enggak ada masalah tapi besok enggak ada suaranya," terang pria ramah ini.
Ia memaparkan kalau masalah elektrikal seperti di Lamborghini Aventador, biasanya muncul di engine harness atau kabel-kabel mesin.
Gejalanya, mesin tiba-tiba mati sendiri, pas dinyalakan enggak mau hidup lagi.
"Problem engine harness ini biasanya terjadi di area Asia Pasifik karna tingkat kelembaban tinggi. Mobil jarang dipakai tingkat kelembaban tinggi. Mobil ditaruh di garasi misalkan, karena tingkat kelembaban tinggi jadi ada karat di dalam. Karat ini enggak keliatan, secara visual enggak ke-detect. Tapi pakai komputer bisa ke-detect," papar Reza.
"Makanya mobil yang harness-nya diganti biasanya yang jarang dipakai dibanding mobil yang sering dipakai," lanjut Reza yang pernah bekerja 10 tahun di Lamborghini Jakarta.
Lantas, mengapa perkabelan ini sampai kena masalah? Jawaban Reza pun bikin paham.
"Kalau mobil sering dipakai, temperatur terjaga, kompartemen mesin kering, kalau pun ada kelembaban, ada uap air langsung hilang," ungkapnya.
Berarti ini dilema kalau punya Supercar. Dipakai sayang kilometer tinggi, kalau enggak dipakai bisa kena masalah?
"Paling tidak, setidaknya seminggu 2-3 kali dipanasin, untuk mencegah viskositas oli kalau enggak dipanasin berubah, terus dari sisi elektrikal semua berfungsi"
"Ada gejala yg bisa ditemukan saat mesin itu dipanasin, kita mencegah lebih baik dari mengobati. Kebayakan orang enggak menyadari itu"
"Atau sekadar dicas aja akinya oke. Oke aki enggak masalah tapi enginge, girboks, gardan dan lain-lain oli perlu sirkulasi, itu yang menyebabkan tiba-tiba rusaknya parah"
"Tapi kalau mobil dipakai, ada keanehan sedikit, dia akan telpon bengkel," pungkas Reza.
Supercar.id, Jl. WR Supratman, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. HP 081808182277