Otomotifnet.com - Bus PO Sugeng Rahayu baru saja mengalami kecelakaan maut dengan bus PO EKA.
Lokasinya di jalan raya Ngawi-Maospati, desa Tambakromo, Geneng, Ngawi, pagi, (31/8/23).
Bicara sejarah bus PO Sugeng Rahayu, dulu awal bernama PO Sumber Kencono.
Paling menancap dari nama PO Sumber Kencono yakni terkenal bus gak bisa pelan di jalan.
Insiden maut paling fatal adalah saat bus Sumber Kencono mengalami kecelakaan di Puri, Mojokerto pada 2011 lalu.
Kecelakaan tersebut menyebabkan 20 orang tewas.
Karena seringkali mengalami kecelakaan, bus ini kemudian berganti nama menjadi PO Sumber Selamat dan Sugeng Rahayu.
Namun kemudian beberapa armada bus Sumber Selamat namanya juga berganti menjadi Sugeng Rahayu yang bertahan hingga sekarang.
Menjadi tanya, terungkap siapa juraga pemilik bus PO Sugeng Rahayu.
Sang pemilik Sumber Group adalah Setyaki Sasongko, seorang pengusaha transportasi asal Sidoarjo, Jawa Timur yang mendirikan PO tersebut tahun 1981.
Dengan cepat PO ini berkembang pesat. Berawal dari hanya 6 unit bus, jumlah armadanya meningkat pesat hingga puluhan bus dalam beberapa tahun saja.
Tarifnya yang relatif terjangkau membuat Bus Sumber Kencono banyak diminati masyarakat.
Terlebih lagi, Kereta Api Madiun Jaya Ekspres yang sempat jadi kompetitor beratnya di rute Madiun-Solo-Yogyakarta dihentikan operasionalnya oleh KAI.
Praktis pesaing Sumber Group hanya menyisakan Group Eka dan beberapa bus lintas provinsi.
Mendominasi jalanan sepanjang Jalan Nasional Jawa Timur-Yogyakarta, sayangnya bus Sumber Kencono malah sering terlibat dalam beberapa insiden kecelakaan serius.
Periode kelam terjadi antara tahun 2009 sampai 2011, beberapa kali bus Sumber Kencono mengalami kecelakaan.
Masyarakat pun geram dan meminta PO ini dibekukan izinnya.
Berdasarkan data Dirlantas Polda Jatim antara 2009 hingga 2011, terjadi 76 kasus kecelakaan yang melibatkan Sumber Kencono.
Dalam kurun tiga tahun itu Sumber Kencono menyebabkan 75 orang meninggal, 38 luka berat, dan 76 orang luka ringan.
Setyaki Sasongko berjuang keras agar Sumber Kencono terhindar dari kebangkrutan jika izin trayek dibekukan.
Menurutnya, Sumber Group menjadi sumber kehidupan bagi ribuan karyawan.
"Kami punya banyak karyawan, ada seribu lebih. Toh kecelakaan kemarin yang salah bukan kami,” kata Setyaki Sasongko pada September 2011.
Dishub Jawa Timur kala itu akhirnya memutuskan tetap memberikan izin operasi pada Sumber Group.
Namun beberapa sanksi diberlakukan seperti pengurangan armada.
Manajemen perusahaan juga berjanji akan menindak tegas pengemudi yang ugal-ugalan.
Bahkan, perusahaan juga memasang alat pendeteksi kecepatan pada setiap armada busnya agar sopir tidak melanggar batas kecepatan.
Hasilnya memang angka kecelakaan jauh berkurang, kepercayaan masyarakat pun kembali meningkat.
Baca Juga: Periode Kelam PO Sugeng Rahayu Saat Bernama Sumber Kencono, 3 Tahun Terlibat 76 Kasus Kecelakaan