BFGoodrich Kembali Luncurkan Ban On-Road Baru Untuk Segmen Performance

Andhika Arthawijaya - Jumat, 8 September 2023 | 23:40 WIB

Acara peluncuran ban BFGoodrich G-Force Phenom T/A di Jakarta (8/9/2023) (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Kalau disebut nama BFGoodrich, anak-anak off-road pasti sudah tidak asing lagi dengan pabrikan karet bundar satu ini.

Yup, BFGoodrich memang lebih dikenal di kalangan penggemar mobil off-road, karena lebih banyak memasarkan ban jenis All-Terrain (AT) maupun Mud-Terrain (MT) off-road.

Tapi sebenarnya di luaran sana brand ini juga bikin ban untuk on-road.

Bahkan di Indonesia sendiri pihak BFGoodrich Tires Indonesia telah memasarkan ban jenis on-road perdananya pada Oktober tahun lalu, yang dikasih nama Adventage Touring.

Baca Juga: BFGoodrich Luncurkan Ban Baru, Dibuat Di Cikarang, Mulai Rp 700 Ribuan

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
BFGoodrich G-Force Phenom T/A, incar segmen high performance tire

Nah, kali ini BFGoodrich Tires Indonesia kembali meluncurkan ban on-road keduanya untuk pasar Indonesia, yang dikasih nama G-Force Phenom T/A.

Acara launchingnya berlangsung di salah satu resto di bilangan Jakarta Selatan pada Jum’at malam tadi (8/9/2023).

“Kalau Adventage Touring ada entry levelnya on-road di segmen BFGoodrich, maka G-Force Phenom ini kami buat lebih ke arah performance,” beber Mochammad Fachrul Rozi, Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia, yang membawahi BFGoodrich.

Ban ini menurut Rozi memiliki 4 core yang jadi keunggulannya.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Mochammad Fachrul Rozi saat menjelaskan keunggulan BFGoodrich G-Force Phenom di Jakarta (8/9/2023)

“Pertama adalah racing core, dimana teknologi ban racing yang biasa dipakai di track (balap), diadopsi ke ban jalan raya,” jelasnya.

Teknologi racing core tersebut yang disematkan antara lain ada dua, yakni ETEC System (Equal Tension Containment System), dimana dirancang untuk meningkatkan traksi saat melaju cepat.

“Jadi desain tapak ban ini dirancang konsisten atau tidak berubah saat nempel ke permukaan jalan, baik saat low speed maupun hi speed,” ungkap Rozi.

Teknologi kedua kata Rozi adalah G-Control, “Jadi dari titik yang nempel ke bibir pelek hingga ke bagian tengah ban direinforce dengan ketebalan karet yang lebih stiff atau lebih rigid.”

Baca Juga: Ban Usia 5 Tahun ke Atas Kedaluwarsa Atau Tidak? Ini Jawabannya

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Tapak ban didesain sedemikian rupa agar selalu konsisten mencengkeram permukaan jalan dalam kondisi low speed maupun high speed

“Ini menjaga agar mobil tidak limbung atau mengayun saat mobil belok pada kecepatan tinggi,” tambahnya.

Berikutnya ban ini kata Rozi punya performa yang handal di jalan basah.

“Karena desain tapak atau kembangannya kami rancang memiliki kontak maksimum terhadap pemukaan jalan.”

“Selain itu alur atau got di antara kembangan ban dirancang sedemikian rupa dan agak lebar agar dapat maksimal membuang air, sehingga mengurangi efek aquaplaning,” ujarnya lagi.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Pada pinggiran ban yang nempel dengan bibir pelek hingga ke bagian tengah ban, dirancang lebih stiff atau rigid

Kemudian ia juga memiliki shoulder block yang lebih lebar dan solid dibanding produk sejenis dari brand lain.

Dimana efeknya dapat memberikan kestabilan saat menikung dengan kecepatan tinggi.

Lalu core terakhir, “Lateral Groove Damper-nya mampu meredam noise yang biasa terjadi pada ban-ban high performance. Sehingga dari dalam kabin terdengar lebih silence dibanding kompetitornya,” terang Rozi.

Oiya, ban BFGoodrich G-Force Phenom A/T tersedia dalam 26 pilihan ukuran, mulai dari ring 16 inci ke atas, dengan harga mulai Rp 1,5 juta.