Seharusnya truk berhenti saat lampu merah dan yang melaju adalah kendaraan dari selatan.
Namun karena rem blong, truk terus melaju dan hantam Honda Brio yang dikemudikan Adiya Kumala (30), warga Demak yang hendak masuk ke jalan tol.
Dilansir dari Kompas.com, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan, pernah mengatakan kemiringan medan jalan sangat menentukan kemampuan rem pada kendaraan berat seperti truk dan bus.
“Lebih dari 90 persen kecelakaan rem blong bus dan truk terjadi di jalan menurun, hal ini dipengaruhi oleh geometric jalan,” ucap Wildan (5/12/2022) dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS.
Wildan mengatakan kondisi jalan yang halus dan lebar menjadi semacam buah simalakama karena semakin bagus kondisi jalan tingkat kecelakaan semakin tinggi.
Pengemudi menjadi lebih leluasa untuk memacu kendaraan, sehingga prosedur yang benar saat melewati jalan menurun menjadi terabaikan, padahal rem blong terjadi tidak bisa terprediksi.
Menurut Wildan, rem blong ini ada banyak macamnya yakni vapour lock, brake fading dan tekor angin.
Semua itu bisa terjadi ketika rem utama dipaksakan beroperasi lebih dari kapasitasnya.
Padahal, rem utama tidak disarankan digunakan ketika memasuki kawasan jalan menurun.
“Pahami prosedur melewati jalan menurun, pakai gigi rendah sebelum memasuki kawasan jalan menurun, ketika itu diterapkan maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari,” ucap Wildan.
Menurut Wildan dengan mengandalkan gigi rendah dan fitur semacam exhaust brake maka kerja kampas rem akan lebih ringan sehingga rem tidak akan cepat mengalami panas.
Terlebih lagi truk dan bus memiliki beban yang lebih berat dari kendaraan biasa.
Baca Juga: Cara Pakai Jalur Penyelamat di Tol Saat Rem Blong, Coba Turunin Gigi Perlahan