Otomotifnet.com - Punya jalan menurun yang panjang jadi faktor beberapa kendaraan alami rem blong di exit tol Bawen.
Terlebih jalan menurun tersebut berujung pada lampu merah di pertigaan.
Beberapa kali kasus kecelakaan serupa terjadi di area tersebut.
Bahkan lampu merah yang ada di pertigaan bikin terkadang orang deg-degan kalau ada truk besar dari belakang meluncur.
Terbaru, truk bernomor polisi AD 8911 IA dari arah Semarang ke Salatiga hajar belasan kendaraan (29/9/2023).
Pengemudi sempat menyalakan klakson panjang sebelum truk menabrak beberapa pengendara yang sedang berhenti di lampu merah pertigaan.
Tiga tahun silam, kecelakaan serupa juga terjadi menimpa pengemudi Honda Brio.
Kecelakaan gara-gara rem blong terjadi di gerbang tol Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (11/2/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.
Meski Honda Brio AD 9239 YP sempat terseret sekira 150 meter, tapi tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kecelakaan bermula saat truk yang dikendarai Seno Ariyaman (28) warga Dusun Sumberejo, Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, melaju dari arah Semarang ke Tuntang.
Seharusnya truk berhenti saat lampu merah dan yang melaju adalah kendaraan dari selatan.
Namun karena rem blong, truk terus melaju dan hantam Honda Brio yang dikemudikan Adiya Kumala (30), warga Demak yang hendak masuk ke jalan tol.
Dilansir dari Kompas.com, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan, pernah mengatakan kemiringan medan jalan sangat menentukan kemampuan rem pada kendaraan berat seperti truk dan bus.
“Lebih dari 90 persen kecelakaan rem blong bus dan truk terjadi di jalan menurun, hal ini dipengaruhi oleh geometric jalan,” ucap Wildan (5/12/2022) dalam sebuah Webinar ‘Fenomena Rem Blong dan Fakta Kecelakaan Bus & Truk’ di ITS.
Wildan mengatakan kondisi jalan yang halus dan lebar menjadi semacam buah simalakama karena semakin bagus kondisi jalan tingkat kecelakaan semakin tinggi.
Pengemudi menjadi lebih leluasa untuk memacu kendaraan, sehingga prosedur yang benar saat melewati jalan menurun menjadi terabaikan, padahal rem blong terjadi tidak bisa terprediksi.
Menurut Wildan, rem blong ini ada banyak macamnya yakni vapour lock, brake fading dan tekor angin.
Semua itu bisa terjadi ketika rem utama dipaksakan beroperasi lebih dari kapasitasnya.
Padahal, rem utama tidak disarankan digunakan ketika memasuki kawasan jalan menurun.
“Pahami prosedur melewati jalan menurun, pakai gigi rendah sebelum memasuki kawasan jalan menurun, ketika itu diterapkan maka kecelakaan akan lebih bisa terhindari,” ucap Wildan.
Menurut Wildan dengan mengandalkan gigi rendah dan fitur semacam exhaust brake maka kerja kampas rem akan lebih ringan sehingga rem tidak akan cepat mengalami panas.
Terlebih lagi truk dan bus memiliki beban yang lebih berat dari kendaraan biasa.
Baca Juga: Cara Pakai Jalur Penyelamat di Tol Saat Rem Blong, Coba Turunin Gigi Perlahan