Pernyataan serupa juga sempat diungkapkan dalam suatu laporan dari MIT Technology Review yang dikutip Reuters beberapa waktu lalu.
Alasan di mana mobil listrik China bisa lebih murah karena mereka sudah satu dekade lebih dahulu melakukan studi teknologi ke sana.
Langkah terkait kemudian didukung oleh terbitnya insentif pemerintah yang memudahkan para pelaku bisnis melakukan penetrasi.
Sementara negara lain, baru memulainya di era 2000-an.
Dalam waktu singkat, lahirlah industri kelas berat seperti pembuat baterai EV terbesar di dunia, yaitu CATL dan BYD, yang menggantikan Volkswagen tahun ini sebagai merek mobil terlaris di Tiongkok.
Kondisi ini membuat China memiliki keunggulan pada biaya dan rantai pasok. Sehingga, bisa menarik perusahaan asing untuk berproduksi di sana, seperti Tesla.
Dilansir pada Data Asosiasi Manufaktur Mobil China (CAAM), penjualan mobil China mengalami kenaikan 9,8 persen dari tahun ke tahun dengan total 13,24 juta unit pada paruh pertama 2023.
Sementara, untuk ekspornya meningkat 75,7 persen year-on-year (yoy) dengan total 2,14 juta unit pada enam bulan pertama tahun ini.
Baca Juga: Tesla Panen Duit di China, Mobilnya Terjual Segini Banyak Dalam Sebulan