Otomotifnet.com - Saat akan membeli mobil bekas wajib hati-hati jangan ketipu trik nakal pedagang.
Salah satunya suara mesin kasar yang jadi halus lagi dengan cara diisi pakai oli transmisi manual.
Seperti diketahui oli transmisi manual punya spesifikasi lebih kental daripada oli mesin.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, oli transmisi manual punya spesifikasi SAE 75 sampai 140 sedangkan oli mesin memiliki SAE 0 sampai 20.
Hal itu menandakan oli mesin dan transmisi manual memiliki kekentalan yang jauh berbeda sehingga tidak bisa dijadikan sebagai pengganti.
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, mengatakan oli transmisi manual memiliki karakter lebih kental, sehingga bisa menyamarkan bunyi kasar pada mesin yang sudah rusak.
"Dengan oli yang lebih kental, maka bunyi tersebut akan tersamarkan, bahkan untuk mendapatkan suara mesin yang lebih lembut, pedagang yang curang bisa memasukan oli transmisi manual (MTF)," ucap Ibrohim kepada Kompas.com.
Baca Juga: Beginilah Tips Merawat Transmisi CVT Mobil Matik, Kuncinya Hanya Ini
Ibrohim mengatakan dengan cara tersebut tentu suara mobil menjadi lebih halus.
Namun performa mesin akan menjadi lebih berat karena olinya tidak sesuai.
Menurut Ibrohim setiap mobil bekas memang perlu diwaspadai, dalam artian jangan mudah percaya dengan omongan pedagang.
Karena tidak semua pedagang mau jujur dengan kondisi mobilnya.
Ia mengatakan biaya perbaikan untuk mesin yang sudah bersuara kasar biasanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena berhubungan dengan metal dan komponen bergerak di dalamnya.
"Untuk suara kasar di mesin, misal karena mobil tersebut pernah telat ganti oli hingga menyebabkan oil sludge atau oli habis, itu biasanya akan merusak metal-metal di dalam mesin," ucap Ibrohim.
Ia mengatakan metal merupakan dudukan komponen mesin yang selalu berputar, sehingga ketika pelumasan kurang maksimal komponen ini mudah rusak.
"Seperti metal jalan yang ada di poros engkol, mereka menyatu dengan stang piston, metal ini berfungsi sebagai dudukan biar putaran poros engkol dengan piston tidak oblak dan lebih lembut, tapi bila pelumasan tidak optimal, metal ini akan mudah panas dan rusak," ucap Ibrohim.
Ia mengatakan ketika metal jalan rusak maka putaran poros engkol dan piston menjadi tidak lembut lagi.
Baca Juga: 6 Komponen Mobil Ini Wajib Dicek Secara Berkala Supaya Aman, Simak
Bahkan dalam proses rusaknya terkadang menyisakan metal yang ikut berputar, sehingga bunyi kasar, berdecit antar logam pun tidak terhindarkan.
Ia mengatakan kejadian tersebut berlaku di metal-metal dan komponen mesin lainnya.
Setiap terjadi kerusakan metal pasti akan timbul bunyi kasar di mesin.
"Selain metal jalan, ada juga metal duduk yang mengikat di blok mesin dan poros engkol, ada juga poros cam yang juga bisa rusak bila terjadi masalah pelumasan mesin," ucap Ibrohim.
Maka dari itu perbaikan mesin yang sudah rusak bagian dalamnya tidak murah karena harus mengganti banyak komponen.
"Biar mobil cepat laku, harga tidak anjlok, maka mengganti pelumas mesin dengan oli transmisi manual kerap dilakukan, karena dengan memperbaikinya akan memakan biaya cukup banyak, dan belum tentu juga dengan harga yang tinggi mobil tersebut bakal cepat laku," ucap Ibrohim.
Maka dari itu, bagi yang sedang mengincar mobil bekas diharapkan lebih teliti lagi dalam memilih mobil.
Jangan sampai, oli mesinnya sudah diganti dengan oli transmisi manual.
Baca Juga: Setiap Berapa Kilometer Oli Transmisi Mobil Matik Harus Ganti? Simak