Reza atau akrab disapa Echa ini turut serta dengan menggunakan kendaraan Toyota Hilux dan berpasangan dengan Stiven Jimin asal Serian Malaysia.
"Medan tahun ini cukup berat dan treknya sangat teknikal, tidak bisa hanya mengandalkan power kendaraan. Banyak kendaraan peserta yang mengalami kerusakan hingga terbalik. Teknik recovery yang baik sangat diperlukan untuk melintasi jenis trek seperti ini," papar Echa, penggagas Smart Offroading ini.
Sekilas perjalanan selama 4 hari di medan offroad di trek A tidak jauh beda dengan kondisi medan offroad tanah air.
Hutan gelap, lumpur dalam, sungai, cerukan V, hingga tanjakan licin mewarnai sepanjang perjalanan.
Hanya hamparan vegetasinya yang membedakan dengan kondisi medan offroad di Indonesia.
"Ya, hampir sepanjang perjalanan peserta ditemani kelebatan khas hutan tropis dengan jejeran pepohonan super besar dan tinggi," tutur Echa.
Baca Juga: Bikin Gardan Mobil Off Road Anti Keseleo, Begini Cara Yang Benar
6th Sarawak International 4x4 Jamboree telah berakhir dengan sukses. Hutan pun kembali hening. Hanya kenangan indah, kebersamaan dari para peserta lintas negara yang tertinggal.
"Tahun depan event ini akan kembali digelar dan rencananya akan diselenggarakan di daerah Seri Aman. Semoga semakin banyak offroader dari Indonesia yang bergabung." Tutup Jirram Gima, Ketua SAKTA 4x4 Club.
Sampai berjumpa di The 7th Sarawak International 4x4 Jamboree 2024.