Jangan Sering Buka Tutup Tabung Minyak Rem, Bisa Bikin Rem Blong

Harryt MR - Rabu, 13 Desember 2023 | 20:30 WIB

Cairan minyak rem mampu menyerap kandungan air di udara (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Ternyata, sering buka tutup tabung minyak rem bisa berdampak bahaya.

Pasalnya cairan minyak rem mampu menyerap kandungan air di udara. 

Alhasil jika terlalu sering buka tutup tabung minyak rem, bisa berpotensi masuknya air.

Hal ini dijabarkan oleh Dhany Ekasaputra, Manager Promosi PT Autochem Industry.

Menurut Dhany, kandungan air bisa hadir akibat kebiasaan yang salah dari pemilik kendaraan, saat hendak memeriksa volume cairan rem di tabung reservoir. 

Karena jika penutup karet tabung reservoir dibuka sebenarnya akan menyebabkan kandungan air (kelembaban) di udara yang mencapai hingga 85 persen akan diserap oleh cairan rem. 

“Kiranya memang cukup memantau indikator pada sambung tabung penyimpan cairan rem, agar proses buka tutup tabung bisa dikurangi semaksimal mungkin,” sebut Dhany.

Sedikit berbeda dengan cairan rem pada motor, material logam pada tabung reservoir membuat proses kondensasi bisa terjadi.

Memeriksa lewat garis ukuran pada tabung reservoir juga sudah cukup untuk memantau misalnya perlu penambahan cairan rem.

Selain itu, lewat pantauan visual bisa ditengarai bahwa jika cairan rem berwarna bening (clear), maka itu bisa jadi pertanda bahwa tidak adanya kandungan air di dalamnya.

Baca Juga: Mobil Tetap Adem Saat Panas, Cek Bagian Ini, Cegah Overheat

Berbeda halnya jika terlihat warna cairan yang mulai gelap, menandakan mulai adanya kandungan air di dalam sistem rem.

Nah semakin gelap warna cairan rem, berarti semakin banyak kandungan air di dalamnya.

Kandungan air perlu dihindari pada cairan rem. Sebagai gambaran, titik didih cairan rem dalam kondisi baru bisa mencapai suhu 265 derajat Celcius. 

Namun saat terkontaminasi air sebanyak tiga persen di dalamnya, akan turun menjadi 155 derajat Celcius. 

Untuk iklim di Indonesia, kontaminasi air tiga persen itu bisa tercapai dalam waktu satu tahun atau 20.000 kilometer. 

Di titik inilah sebaiknya pemilik kendaraan perlu mengganti cairan rem secara berkala.

Masih menurutnya, bahan-bahan yang terkandung di dalam cairan rem punya sifat menyerap air. Sehingga perlu diganti secara berkala. 

“Karena jika cairan rem tercampur air sebanyak 3 persen saja, akan menurunkan titik didih hingga lebih dari 100 derajat celcius,” sambung Dhany.

Baca Juga: Baru Tahu Sekarang, Menekan Emisi Gas Buang Bisa Dimulai Dari Ini

Jika terlewati titik didihnya, tekanan yang menuju piston di kaliper rem sulit terjadi, akibat hadirnya gelembung udara sebagai tanda mulai mendidihnya cairan pada sistem rem. 

Sehingga makin terbukalah potensi rem blong yang sangat berbahaya dampaknya.

Sebelum berangkat liburan akhir tahun, sebaiknya pastikan kondisi mobil prima. Salah satunya kualitas minyak rem mobil.

Terkesan sederhana, namun kualitas minyak rem yang buruk berpotensi memunculkan gangguan yang pelik di sistem pengereman. 

“Secara singkat, fungsi utama dari cairan rem sebagai fluida pada sistem hidrolik untuk mentransfer tekanan dari pedal atau tuas rem menuju piston di kaliper,” tutup Dhany.