Juga dengan oli mesin yang lebih cair maka bisa menjangkau semua bagian mesin.
Apalagi mesin-mesin motor dan mobil saat ini cenderung lebih kecil, sehingga banyak celah-celah sempit di dalam komponen mesin.
Kalau dalam sejarahnya, oli sebagai pelumas sudah digunakan jauh pada 4.000 SM era Mesopotamia kala digunakan sebagai pelumas untuk penggerak roda dokar.
Lalu oli mineral semakin sulit didapatkan karena kebutuhan minyak bumi semakin tinggi.
Hingga akhirnya oli sintetik ditemukan pada peneliti asal Jerman, Dr. Hermann Zorn kala pelumas kendaraan semakin dibutuhkan.
Oli dari mineral dicampurkan bahan bakar aditif yang membuat oli sintetik jauh lebih tahan panas.
Kualitas yang meningkat, tetapi penggunaan minyak bumi menjadi jauh berkurang.
Ini yang membuat oli sintetik untuk kendaraan menjadi banyak peminatnya dan semakin masih digencarkan.
Namun harganya yang tinggi, membuat produsen oli mengeluarkan produk oli semi-sintetik.
Baca Juga: Penyebab Oli Motor Matik Cepat Nyusut, Bisa Jadi Efek Pemilik Doyan Gaspol