Otomotifnet.com – Umumnya mobil di atas 3 atau 4 tahun pemakaian, kinerja sokbrekernya sudah mulai terasa kurang nyaman.
Ciri-ciri yang dirasakan biasanya antara lain bantingan supsensi terasa mulai tidak stabil.
Lalu bisa juga membuat mobil cenderung mengayun ketika melewati jalan tidak rata.
“Bisa dirasakan saat mobil sedang berjalan dan melewati jalan yang bergelombang atau tidak rata, mobil akan terasa mengayun dengan rebound berkali-kali,” bilang Suwandi, Service Advisor bengkel Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF Ciri-Ciri Sokbreker Honda Mobilio Minta Diganti
Baik itu mengayun ke kanan atau ke kiri, maupun mengayun pada sisi depan saja atau belakang saja.
Biasanya mengayunnya mobil ini kata Suwandi membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk bisa kembali stabil.
Tidak seperti saat kondisi sokbrekernya masih normal, ayunan tadi akan secepatnya diredam oleh sokbreker, karena memang fungsi komponen ini adalah meredam guncangan.
Nah, untuk memastikan apakah benar sokbrekernya yang bermasalah atau tidak, kata Wandi caranya mudah kok.
Yaitu dengan coba melewati halangan seperti polisi tidur dengan kecepatan rendah.
Ketika roda depan sudah melewati rintangan tersebut, cermati apakah bagian depan mobil berayun hanya sekali atau sampai tiga kali, bahkan lebih?
Begitu juga saat ban belakangnya telah melewat polisi tidur, apakah buritan mobil mengayunnya lebih dari sekali atau tidak.
Jika mengayunnya banyak, maka bisa dipastikan sokbreker bermasalah atau mengalami kerusakan.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Budget Terbatas, Duluan Ganti Ban Atau Sokbreker?
Jika mengayunnya dirasakan pada bagian depan, tandanya sokbreker depan yang lemah.
Sebaliknya bila cenderung di bagian buritan, bisa dipastikan sokbreker belakangnya yang bermasalah.
Cara lainnya bisa juga dilihat ketika mobil sedang diparkir di tempat yang rata.
Jika salah satu sisi mobil terlihat tidak seimbang atau tidak sejajar dengan sisi lainnya, misalnya tinggi sebelah atau miring ke salah satu sisi, itu bisa menandakan sokbreker pada bagian yang lebih miring, sudah lemah atau aus.
Bisa juga dengan melihat jarak antara permukaan ban dengan spakbor.
Jika ada jarak roda ke spakbor yang tidak sama dengan roda lainnya, ini juga bisa menandakan kondisi sokbreker mulai mengalami kerusakan.
“Kalau sudah sampai amblas atau ceper, wah.. itu sudah menandakan sokbreker sudah mati,” pungkas Wandi. Mudah kan?