Ibu-ibu itu melindungi sopir bus dari aksi brutal para pengamen.
Bahkan ibu-ibu itu juga menahan ketika para pengamen itu hendak menghampiri sopir bus itu lagi.
Setelah berhasil dipisahkan, pengamen itu menantang untuk menyelesaikan keributan di kantor polisi.
Sopir bus itu pun tidak takut dengan tantangan pengamen tersebut.
Anggota Dinas Perhubungan Kota Bogor, Rico mengungkapkan kronologi pengeroyokan tersebut.
"Jadi, posisinya saat di TKP kami sedang berjaga di pos. Kemudian ada keributan di luar," kata Rico dikutip dari TribunnewsBogor (1/1/2024).
"Akhirnya kami ikut lerai, dan ternyata keributan itu antara pengamen dan sopir Bus Pusaka," imbuhnya.
Rico menduga, keributan ini terjadi akibat pengamen tidak terima ditegur oleh sopir bus yang juga berangkat dari Terminal Baranangsiang.
"Disinyalir, karena pengamennya tidak terima atas teguran sopir. Sopir itu tidak memperbolehkan pengamen itu masuk ke bus," tutur Rico.
Selain itu, kata Rico, kedua pengamen itu diduga berada di bawah pengaruh alkohol.