Otomotifnet.com - Gaes, sunroof di mobil bekas yang jarang digunakan ternyata bisa rusak juga lho.
Ini penyebabnya kenapa sunroof mobil bisa rusak walau jarang digunakan.
Pada dasarnya kaca sunroof bisa dibuka agar pengguna mobil bisa menikmati udara segar.
Atau untuk cahaya yang masuk ke dalam kabin memberikan kesan lega.
Biasanya di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta sunroof jarang dibuka karena tidak mau debu dan udara kotor masuk ke dalam kabin.
Nah, banyak pemilik mobil yang tidak sadar meski posisi selalu tertutup akan tetap ada debu dan kotoran yang masuk ke bagian dalam sunroof.
Terutama pada bagian rel sunroof mobil bekas.
Kotoran yang menempel seharusnya bisa diseka mekanisme kaca saat bergerak malah menumpuk dan melekat menjadi kerak.
Jadinya sewaktu dipakai kembali, gerak kaca sunroof jadi macet karena kerak di rel menyendat gerak mekanisme kaki engsel.
Dalam kondisi selalu tertutup tetap akan ada air yang bisa masuk ke dalam sunroof meskipun jumlahnya sedikit dan langsung dibuang lewat jalur air.
Sling baja yang dilapisi selongsong logam sebagai penggerak kaca sunroof mengalami karat.
Embun air dan kotoran masuk ke celah sling baja, karat bikin sling menempel dengan rumahnya sehingga sliding sunroof macet bahkan tidak bisa gerak.
Selain di komponen sling baja, karat juga bisa terjadi di bagian engsel kaki sebagai penyangga utama kaca sunroof karena kotoran dan partikel air yang menempel.
Biasanya waktu kaca sunroof di-tilt akan ada bunyi seperti patahan yang cukup keras, gerakannya juga jadi terpatah-patah
Nah, itulah penyebab sunroof di mobil bekas rusak walau jarang digunakan dilansir GridOto.com.
Baca Juga: Inilah Penyebabnya Kenapa Bodi Aki di Mobil Bekas Bisa Mengelembung