Jangan Belagu, Sanksi Pengguna Pelat Dewa Lebih Berat Ketimbang Pengguna Biasa

Ferdian - Selasa, 30 Januari 2024 | 17:30 WIB

Barang bukti pemalsuan pelat dewa palsu alias abal-abal (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Jangan dikira kebal hukum apalagi belagu, pengemudi mobil pelat dewa juga bisa kena sanksi kalau ketahuan melanggar lalu lintas.

Bahkan sanksinya lebih berat ketimbang pengemudi mobil biasa.

Hal ini dipastikan oleh Korps lalu Lintas (Korlantas) Polri, karena dari segi aturan, pelat nomor dewa tak punya imunitas dan masih tunduk kepada hukum.

Selain masih bisa terjerat hukum, beban sanksi yang dijatuhkan bagi pengemudi kendaraan berpelat khusus ternyata jauh lebih berat ketimbang pengemudi normal.

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, menimbang status pelat nomor khusus yang hanya boleh digunakan pejabat instansi, bobot hukum serta tanggung jawabnya juga pasti akan disesuaikan.

Selain itu, dikutip dari Kompas.com, aturan terbaru juga menegaskan jika pelat nomor khusus hanya bisa digunakan oleh kendaraan dinas milik pejabat eselon 1 dan eselon 2, posisi yang tergolong tinggi.

“Pelat nomor khusus masih bisa kena ETLE atau tilang dengan elektronik. Jadi saya sampaikan lagi, tidak ada ceritanya pelat nomor khusus dan pelat nomor rahasia itu boleh seenaknya di jalan,” ucap Yusri di sela-sela Konferensi pers Korlantas Polri, belum lama ini.

Yusri lantas membagikan contoh skenario pelanggaran, serta tahapan pemberian sanksi terhadap pemilik pelat nomor khusus yang terbukti melanggar aturan.

“Misalnya ada ZZP (pelat nomor khusus Polisi) masuk jalur busway dan kena ETLE, bukti pelanggarannya akan dikirim ke Kadiv Propam. Kemudian Kadiv propam akan menginformasikan kepala divisi pelanggar yang bersangkutan,” katanya.

Proses selanjutnya adalah pemberian sanksi yang disesuaikan dengan divisi-divisi terkait. Yusri mengatakan, ganjarannya bisa sangat berat.

“Nantinya akan dilakukan pemeriksaan, apakah akan ada pencabutan jabatan, atau ada sanksi pendisiplinan. Seperti inilah proses pengakan hukumnya,” katanya.

Baca Juga: Pelat Dewa Palsu Enggak Bisa Akali Ganjil Genap di Jakarta, Kecuali Kendaraan Ini