Wabah Maling Baterai Motor Listrik Menyebar, Pemerintah Dituding Jadi Pihak Paling Bersalah

Irsyaad W - Rabu, 7 Februari 2024 | 15:30 WIB

Ilustrasi baterai motor listrik. (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Awal 2024 wabah aksi maling baterai motor listrik menyebar cepat.

Atas kasus ini, pemerintah dituding jadi pihak paling bersalah.

Pegiat dan komunitas motor listrik pun menuntut adanya perubahan dalam hal proteksi dan kemanan molis.

Salah satu tuntutan yang diajukan ke pemerintah diharap ada sebuah standardisasi baru yang secara spesifik membahas soal teknologi pengaman untuk komponen baterai.

Sebab sebagian pegiat motor listrik mengaku jika standardisasi pengaman untuk baterai masih belum ada.

Padahal baterai merupakan komponen terpenting bagi motor listrik.

Hendro Sutono, juru bicara Komunitas Sepeda Motor Listrik (Kosmik) menjelaskan, sejauh ini, pemerintah terkesan seolah hanya berfokus pada penambahan dan penyesuaian angka tingkat kandungan dala negeri (TKDN) saja.

"Itu (TKDN) memang penting, tapi penyeragaman fitur keamanan juga seharusnya jadi pertimbangan semua pihak," ucapnya saat dihubungi, (5/2/24) melansir Kompas.com.
Standardisasi pengaman juga bisa dilakukan dalam banyak sektor, baik itu penambahan atau sejenisnya yang bisa membatasi ruang gerak pencuri.

Niko Fiandri
Ilustrasi. Apakah baterai motor listrik tidak boleh langsung dicharge setelah dipakai? Nih penjelasannya.

Argumen senada juga disampaikan Akhmad Prayitno, pegiat motor listrik sekaligus Ketua Komunitas Ojol Listrik.

Dia menjelaskan, sudah cukup banyak rekan-rekan satu profesinya yang menjadi korban pencurian baterai.

"Malingnya itu cepat, dan paling banyak jadi korban itu ojol (ojek online). Soalnya mayoritas pengguna motor listrik di Indonesia itu kan yang dari profesi ojol," kata dia.

Akhmad juga menyayangkan situasi di lapangan, yakni sebagian motor-motor listrik tunggangan ojol sangat mudah dicuri baterainya.

Igun Wicaksono, Ketua Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, menganjurkan pemerintah untuk segera berkoordinasi dengan pihak-pihak produsen motor listrik.

"Kasus ini harus segera di sounding dan ada tindakan dari pemerintah dan produsen. Mudahnya itu, bisa dibuatkan kode numerikal khusus supaya tidak cuma motor listrik yang bisa dilacak, tapi juga baterai, kemudian diseragamkan untuk semua," kata dia.

Baca Juga: Aksi Maling Baterai Motor Listrik Merajalela, Pelaku Incar 3 Jenis Ini