Otomotifnet.com - Banyak yang belum tahu kalau ada mobil yang lebih ramah lingkungan ketimbang mobil listrik.
Bahkan PT PLN (Persero) menyebut kendaraan hidrogen ini sebagai transportasi di masa depan di Indonesia.
Mobil satu ini juga diklaim lebih hemat dan ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) atau listrik.
Yap, kendaraan tersebut adalah mobil hidrogen.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, kalau menggunakan bensin dan solar, setiap satu kilometer (km) menggelontorkan dana Rp1.300.
Kemudian bila menggunakan electric vehicle (EV), biayanya adalah antara Rp 350 sampai Rp 550 per km.
Sementara, kalau menggunakan hidrogen dari PLN, biayanya hanya sekitar Rp 270 per km.
"Harga hidrogen menjadi terjangkau karena PLN berhasil mengintegrasikan rantai pasok, salah satunya melalui kehadiran HRS di Senayan. Terlebih lagi, produksi hidrogen yang dihasilkan 100 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT)," katanya dikutip dari keterangan resmi (23/9/2024).
Darmawan juga mengatakan, mobil yang menggunakan hidrogen PLN tidak memiliki emisi sama sekali.
Sementara itu, HRS pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan dan baru saja diresmikan itu mampu memasok kebutuhan daya bagi 438 mobil hidrogen per tahun.
Kemudian itu, dengan asumsi jarak tempuh 100 km per harinya.
”Ini adalah HRS pertama di Indonesia yang diproduksi dari 100 persen EBT. HRS ini nantinya bisa digunakan untuk sekitar 438 kendaraan yang setiap harinya berjalan 100 km,” ujar Darmawan.
Guna menggenjot penggunaan kendaraan hidrogen secara masif, Darmawan juga mengatakan PLN siap melakukan kolaborasi dengan semua pihak.
Termasuk bekerja sama dengan pemerintah dalam hal penggunaan bus hidrogen sebagai transportasi publik.
”Kami siap mendorong ini menjadi perubahan gaya hidup yang futuristik, berbasis pada sistem digital, lebih hemat dan ramah lingkungan, sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Melihat perkembangan kendaraan hidrogen ke depan, kami juga siap menambah keberadaan HRS di tanah air,” kata Darmawan.
Baca Juga: Pabrikan Mobil Listrik Kian Sumringah, Ada Keberpihakan Pemerintah Indonesia