Tragedi Avanza di Palembang Renggut 2 Nyawa, Ortu Sempat Larang Sopir Pergi Karena Ini

Ferdian - Sabtu, 9 Maret 2024 | 15:30 WIB

Toyota Avanza luluh lantak bahkan gepeng karena alami kecelakaan tunggal (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Toyota Avanza luluh tantak di pinggir jalan.

Atap amblas, bodi penyok bahkan bisa dibilang nyaris gepeng.

Lokasinya berada di Jenderal Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang.

Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang membeberkan kronologinya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang AKBP Emil Eka Putra mengatakan, kecelakaan terjadi di Jenderal Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1.

Duilansir dari Kompas.com, awalnya mobil tersebut datang dari arah Simpang Flyover Jakabaring menuju Simpang Naga Swidak dengan kecepatan tinggi.

Namun, sampai lokasi mobil hilang kendali karena pengemudi mengantuk, sehingga menghantam trotoar sisi jalan.

Tidak berhenti disitu, mobil masih melaju dan akhirnya menghantam tiang listrik hingga kemudian berhenti setelah menabrak pohon.

Akibat dari kecelakaan fatal tersebut, dua dari enam penumpang mobil tersebut tewas di tempat.

“Sopir dan penumpang mengalami luka parah. Dugaan kecelakaan tunggal ini karena pengemudi mengantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi,” kata Emil, dikutip dari Kompas.com (9/3/2024).

Fakta lain, Adrian Anfendi (19) yang diketahui merupakan sopir Avanza bernopol BG 142O JR warna silver yang tewas dalam insiden tersebut sedang dalam masalah.

Ayah korban, Hasta (43), menuturkan anaknya pergi dari rumah pada Kamis, (7/3/2024), sekitar pukul 16.00.

"Pamitnya pergi kemarin sore. Awalnya Andrian, anak saya ini cerita dengan ibu sedang ribut dengan pacarnya, DN," ucap sang ayah dikutip dari Sripoku.

Lanjut Hasta, lalu Andrian meminta selesaikan dengan ibu. Namun sang ibu pun tidak mau, minta bantu dengan ibunya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Namun ibunya pun tidak mau. Lalu, Andrian pun pergi bersama teman-temannya," katanya.

Hasta juga mengatakan, saat pergi meninggal rumah dirinya sempat melarang Adrian untuk pergi, namun anaknya masih pun pergi.

"Takut pak sedang anak masalah, takut kenapa-kenapa. Dan takut tidak benar minum-minuman," ungkapnya.

Dirinya tidak menyangka sekitar pukul 08.30, sambung Hasta, dirinya mendapatkan telepon dari teman anaknya.

"Dapat telepon pak tadi, sekitar pukul 08.30, dari temannya, yang mengatakan Andrian meninggal dunia lantaran kecelakaan," ungkapnya sambil mengatakan langsung ke RS Bari Palembang.

Dirinya pun tidak menyangka anaknya mengalami kecelakaan ini.

"Idak nyangka pak, saat di rumah sakit ternyata benar, Adrian mengalami kecelakaan dan meninggal dunia," ungkapnya.

Di tempat yang sama, ibu korban Mudaharyani (37), ketika melihat jenazah sang anak langsung pingsan melihat jenazah anaknya. Setelah berangsur sadar Mudaharyani hanya bisa menangis.

"Nak, nak bangun, ini ibu ini ibu," ungkapnya.

Baca Juga: Avanza Hitam Nan Lugu Ini Diam-diam Menghanyutkan, Negara Nyaris Rugi Setengah Miliar